Lini masa kimia memuat daftar karya, penemuan, gagasan, penciptaan, dan eksperimen penting yang secara signifikan mengubah pemahaman manusia tentang sains modern yang dikenal sebagai kimia, yang didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang komposisi materi dan interaksinya. Sejarah kimia dalam bentuk modernnya bisa dikatakan dimulai dari ilmuwan Irlandia Robert Boyle, meskipun akarnya dapat ditelusuri kembali ke catatan sejarah paling awal.
Gagasan awal yang kemudian tergabung dalam ilmu kimia modern berasal dari dua sumber utama. Filsuf alam (seperti Aristoteles dan Demokritos) menggunakan penalaran deduktif dalam upaya untuk menjelaskan perilaku dunia di sekitar mereka. Alkimiawan (seperti Jabir dan ar-Razi) adalah orang-orang yang menggunakan teknik eksperimental dalam upaya memperpanjang umur atau melakukan konversi materi, seperti mengubah logam dasar menjadi emas.
Pada abad ke-17, sintesis gagasan kedua disiplin ini, yaitu deduktif dan eksperimental, mengarah pada pengembangan proses berpikir yang dikenal sebagai metode ilmiah. Dengan diperkenalkannya metode ilmiah, lahirlah ilmu kimia modern.
Dikenal sebagai "sains pusat ", studi kimia sangat dipengaruhi oleh, dan memberi pengaruh kuat pada, banyak bidang ilmiah dan teknologi lainnya. Banyak peristiwa yang dianggap penting bagi pemahaman modern kita tentang kimia juga dianggap sebagai penemuan kunci di bidang, antara lain, fisika, biologi, astronomi, geologi, dan ilmu bahan.[1]