Gayatri Chakravorty Spivak | |
---|---|
Lahir | 1942 Calcutta, British India |
Era | filsafat abad 20 |
Kawasan | Teori Postkolonial |
Aliran | Postkolonialisme Poststrukturalisme |
Minat utama | Sejarah ide-ide · Literatur · Dekonstruksi · Feminisme · Marxisme |
Gagasan penting | "subaltern", "esensialisme strategis" |
Dipengaruhi |
Gayatri Chakravorty Spivak (lahir 24 Februari 1942) adalah salah seorang pemikir yang turut menjadi pelopor studi poskolonialisme.[1] Spivak melakukan kajian kritis atas pengaruh kolonialisme dalam bidang budaya dan sastra.[2] Analisis yang ia gunakan memakai perspektif Marxisme, feminisme, dan dekonstruksi.[1][2] Hal-hal yang menjadi kajian Spivak adalah para imigran, kelas pekerja, kaum perempuan, dan pihak-pihak yang menjadi minoritas dan tertindas.[2]
Spivak memberi kritik terhadap ide-ide yang dominan, seperti kebudayaan Barat lebih maju dari Timur, model demokrasi Barat adalah bentuk paling maju, dan sebagainya.[2] Bagi Spivak, kolonialisme Eropa tidak hilang begitu saja, ketika banyak bekas jajahannya memperoleh kemerdekaan, sebab struktur-struktur politik, ekonomi, hingga kebudayaan masih meneruskan kolonialisme itu.[2]
Spivak berupaya melakukan dekonstruksi terhadap struktur-struktur yang menindas tersebut sehingga pihak yang tadinya tertindas dapat bersuara.[1] Esainya yang berjudul "Can the Subaltern Speak?" (Apakah subaltern dapat berbicara?) merupakan publikasi yang paling dikenal.