Gelatik jawa
| |
---|---|
Lonchura oryzivora | |
Status konservasi | |
Genting | |
IUCN | 22719912 |
Taksonomi | |
Kelas | Aves |
Ordo | Passeriformes |
Superfamili | Passeroidea |
Famili | Estrildidae |
Genus | Lonchura |
Spesies | Lonchura oryzivora (Linnaeus, 1758) |
Tata nama | |
Sinonim takson |
|
Protonim | Loxia oryzivora |
Error in template * unknown parameter name (Infobox spesies): "status2_system; status_ref; genus; status2; species; status2_ref; authority" Gelatik jawa atau Padda oryzivora adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang lebih kurang 15 cm, dari suku Estrildidae.[3] Burung gelatik Jawa memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya. Burung jantan dan betina serupa. Burung muda berwarna coklat.
Burung ini endemik dari Indonesia dan di alam ditemukan di hutan padang rumput, sawah dan lahan budidaya di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Sekarang, spesies ini dikenali di banyak negara di seluruh dunia sebagai burung hias.
Perilakunya senang berkelompok dan cepat berpindah-pindah. Pakan utama burung ini adalah bulir padi atau beras, juga biji-bijian lain, buah, dan serangga. Burung betina menetaskan antara empat sampai enam telur berwarna putih, yang dierami oleh kedua tetuanya.
Spesies ini merupakan salah satu burung yang paling diminati oleh para pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta terbatasnya ruang hidup burung ini menyebabkan populasi gelatik Jawa menyusut pesat dan terancam punah di habitat aslinya dalam waktu singkat. Sekarang telah sulit untuk menemukan gelatik di persawahan atau ladang.
Gelatik jawa dievaluasi rentan pada IUCN Red List serta didaftarkan dalam CITES Appendiks II.