Genosida Yunani | |
---|---|
Lokasi | Kesultanan Utsmaniyah |
Tanggal | 1914–1923 |
Sasaran | Penduduk Yunani, terutama etnis Pontos, Kappadokia, Ionia dan Thrakia Timur |
Jenis serangan | Deportasi, pembunuhan massal, perjalanan maut, dll. |
Korban tewas | 750.000[1]–900.000[2] |
Pelaku | Kesultanan Utsmaniyah, Gerakan Nasional Turki |
Genosida Yunani (oleh orang Yunani disebut juga Pembantaian (η Σφαγή), Malapetaka Besar (η Μεγάλη Καταστροφή), atau Tragedi Besar (η Μεγάλη Τραγωδία)[3]), sebagiannya disebut Genosida Pontos, adalah pemusnahan sistematis penduduk Yunani Utsmaniyah Kristen dari tanah air historis mereka di Anatolia selama Perang Dunia I dan sesudahnya (1914–23). Peristiwa ini dilakukan oleh pemerintah Kesultanan Utsmaniyah terhadap warga Yunani di wilayah Kesultanan dan meliputi pembantaian, deportasi paksa yang melibatkan perjalanan maut, pengusiran di tempat, eksekusi acak, dan penghancuran unsur budaya, sejarah, dan monumen Ortodoks Kristen. Menurut berbagai sumber, beberapa ratus ribu orang Yunani Utsmaniyah tewas akibat peristiwa ini.[4] Sebagian besar pengungsi dan korban selamat melarikan diri ke Yunani, jumlahnya sekitar lebih dari seperempat dari total penduduk Yunani saat itu.[5] Beberapa lainnya, terutama dari provinsi-provinsi Timur, mengungsi ke Kekaisaran Rusia. Akibatnya, setelah Perang Yunani-Turki 1919–22 berakhir, sebagian besar orang Yunani di Asia Kecil telah pergi atau dibunuh.[6] Mereka yang tetap tinggal di Kesultanan Utsmaniyah dipindahkan ke Yunani sesuai perjanjian pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki 1923, yang mengesahkan eksodus dan melarang kembalinya para pengungsi. Suku bangsa lain juga diserang oleh Kesultanan Utsmaniyah pada masa itu, termasuk Asiria dan Armenia, dan beberapa sejarawan serta organisasi menganggap penyerangan tersebut sebagai bagian dari kebijakan pemusnahan yang sama.[7][8][9][10][11][12][13][14]
Pihak Sekutu Perang Dunia I mengutuk pembantaian yang didukung pemerintah Utsmaniyah ini dan menyebutnya kejahatan terhadap kemanusiaan. Tahun 2007, Asosiasi Peneliti Genosida Internasional mengesahkan sebuah resolusi yang mengakui bahwa kampanye Utsmaniyah terhadap minoritas Kristen di wilayah Kekaisaran, termasuk bangsa Yunani, adalah genosida.[15] Sejumlah organisasi lainnya juga telah mengeluarkan resolusi yang menyebut kampanye ini genosida, begitu pula dengan parlemen Yunani, Siprus, Swedia, Armenia, Belanda, Jerman[16][17] dan Austria.
The total number of Christians who fled to Greece was probably in the region of I.2 million with the main wave occurring in 1922 before the signing of the convention. According to the official records of the Mixed Commission set up to monitor the movements, the "Greeks' who were transferred after 1923 numbered 189,916 and the number of Muslims expelled to Turkey was 355,635 [Ladas I932, 438-439; but using the same source Eddy 1931, 201 states that the post-1923 exchange involved 192,356 Greeks from Turkey and 354,647 Muslims from Greece.