Gereja-Gereja Ortodoks Oriental

Gereja-Gereja Ortodoks Oriental
Searah jarum jam dari atas:
Gereja Katedral Ejmiatsin (Apostolik Armenia),
Gereja Katedral Santo Markus (Ortodoks Koptik),
Gereja Katedral Enda Mariam (Ortodoks Eritrea),
Gereja Katedral Tritunggal Mahakudus (Ortodoks Etiopia),
Istana Katolikos (Suryani Ortodoks Malangkara),
Gereja Katedral Santo Georgius (Ortodoks Suryani).
JenisKristen Timur
PenggolonganKristen Nonkalsedon
TeologiMiafisitisme
Bentuk
pemerintahan
Keuskupan
StrukturPersekutuan
BahasaKoptik, Suryani Klasik, Armenia, Gez, Malayalam, Yunani Koine, Inggris, Arab, dan lain-lain
LiturgiAleksandria, Suryani Barat, Armenia
PendiriYesus Kristus, menurut tradisi pengajaran Ortodoks Oriental
Terpisah dariKristen Kalsedon
Umat60 juta jiwa
Nama lainKristen Ortodoks Oriental, Gereja Ortodoks Oriental, Persekutuan Ortodoks Oriental, Gereja-Gereja Timur Lama

Gereja-Gereja Ortodoks Oriental adalah sekelompok Gereja Kristen Timur berpaham Kristologi Miafisit[1][2] dengan total anggota sekitar 60 juta jiwa di seluruh dunia.[3][4] Gereja-Gereja Ortodoks Oriental tergolong dalam tradisi Kristen Nikea yang menjunjung tinggi doktrin Tritunggal, sama seperti Gereja-Gereja arus utama lainnya dewasa ini, dan merupakan salah satu cabang tertua tradisi Kristen Nikea.[5]

Sebagai lembaga-lembaga keagamaan tertua di dunia, Gereja-Gereja Ortodoks Oriental telah memainkan peran penting di dalam sejarah dan kebudayaan Armenia, Mesir, Eritrea, Etiopia, Sudan, maupun sejumlah daerah di Asia Barat dan India. Sebagai persekutuan Gereja-Gereja Timur swakepala, semua uskupnya dipandang sederajat karena sama-sama menerima tahbisan uskup, dan dari segi doktrinnya merupakan persekutuan Gereja-Gereja yang hanya mengakui keabsahan tiga konsili ekumene terdahulu.[6][1]

Persekutuan Ortodoks Oriental beranggotakan enam Gereja swakepala, yakni Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria, Gereja Ortodoks Suryani Antiokhia, Gereja Apostolik Armenia, Gereja Suryani Ortodoks Malangkara, Gereja Tewahedo Ortodoks Etiopia, dan Gereja Tewahedo Ortodoks Eritrea.[1] Secara kolektif, keenam Gereja tersebut memandang diri sebagai Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik, yang diasaskan Yesus Kristus di dalam Amanat Agungnya, dan memandang uskup-uskupnya sebagai para penerus rasul-rasul Kristus. Semua anggota persekutuan Ortodoks Oriental juga menjadi anggota Dewan Gereja Sedunia. Ada tiga ritus berlainan yang diamalkan para anggota persekutuan Ortodoks Oriental, yakni Ritus Armenia yang dipengaruhi Gereja Barat, Ritus Suryani Barat yang diamalkan Gereja Suryani dan Gereja Malangkara di India, serta Ritus Aleksandria yang diamalkan umat Gereja Koptik, Gereja Etiopia, dan Gereja Eritrea.

Gereja-Gereja Ortodoks Oriental bersekutu dengan Gereja Kekaisaran Romawi sebelum Konsili Kalsedon tahun 451, dan dengan Gereja di Timur sebelum Konsili Efesus tahun 431. Sebab utama retaknya persekutuan dengan Gereja-Gereja tersebut adalah beda pemahaman Kristologi.

Mayoritas umat Kristen Ortodoks Oriental hidup di Mesir, Etiopia, Eritrea, India, Suriah, Turki, dan Armenia. Ada pula komunitas-komunitas kecil umat Kristen Suryani di Asia Barat. Jumlah umat menurun akibat aniaya. Selain itu, banyak komunitas Kristen Ortodoks Oriental terbentuk di berbagai belahan dunia lewat kiprah para perantau, perpindahan agama, maupun usaha misi.

  1. ^ a b c "Orthodox Christian Churches". pluralism.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-23. Diakses tanggal 25 November 2020. 
  2. ^ "Oriental Orthodoxy « Western Prelacy". westernprelacy.org. Diakses tanggal 25 November 2020. 
  3. ^ Lamport, Mark A. (2018). Encyclopedia of Christianity in the Global South (dalam bahasa Inggris). Rowman & Littlefield. hlm. 601. ISBN 978-1-4422-7157-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 2021-12-08. Kini Gereja-Gereja tersebut juga disebut Gereja-Gereja Ortodoks Oriental dan beranggotakan 50 juta orang Kristen. 
  4. ^ "Orthodox Christianity in the 21st Century". Pew Research Center's Religion & Public Life Project. 8 November 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-25. Diakses tanggal 2021-12-08. Kristen Ortodoks Oriental memiliki yurisdiksi-yurisdiksi swatantra mandiri di Etiopia, Mesir, Eritrea, India, Armenia, dan Suriah, dengan jumlah anggota sekitar 20% dari populasi Kristen Ortodoks sedunia. 
  5. ^ "Orthodox churches (Oriental) — World Council of Churches". www.oikoumene.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-05. Diakses tanggal 2018-02-13. 
  6. ^ Hindson & Mitchell 2013, hlm. 108.

Developed by StudentB