Gereja yang Mengaku (aslinya bahasa Jerman: Bekennende Kirche; bahasa Inggris: Confessing Church juga disebut Confessional Church) adalah suatu gerakan perlawanan Kristen di Jerman Nazi. Pada 1933 Gleichschaltung memaksa gereja-gereja Kristen Protestan untuk bergabung ke dalam Gereja Protestan Reich dan mendukung ideologi Nazi. Mereka yang menentang terpaksa mengadakan pertemuan "di bawah tanah". Pada 1934, sekelompok pendeta dan jemaat mengukuhkan kembali dalam "Deklarasi Barmen" fokus Gereja kepada Yesus Kristus dan perlawanan mereka terhadap ideologi Nazi.
Banyak dari para pemimpin "Gereja yang Mengaku" ini, seperti Martin Niemöller dan Dietrich Bonhoeffer, dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi, dan sebagian di antaranya mati di sana. Orang-orang Kristen yang tidak setuju dengan Nazi kehilangan pemimpin mereka, dan terpaksa beribadah seperti yang pernah dilakukan oleh mereka yang hidup pada masa-masa gereja awal pada zaman Kekaisaran Romawi. Namun pemerintah Nazi lebih tidak toleran terhadap perbedaan-perbedaan dalam pemahaman keagamaan, dibandingkan dengan pemerintah Romawi. "Gereja yang Mengaku" terlibat dalam berbagai perlawanan, terutama sekali menyembunyikan orang Yahudi dari penangkapan rezim Nazi.