Henri Bergson |
|
Kelahiran | 18 Oktober 1859 Paris |
---|
Kematian | 4 Januari 1941 (81 tahun) Paris |
---|
Penyebab kematian | Bronkitis |
---|
Tempat pemakaman | Cemetery of Garches (en) Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
---|
|
|
Presiden International Committee on Intellectual Cooperation (en) |
---|
|
|
1922 – 1925 – Hendrik Antoon Lorentz → |
13 Seat 7 of the Académie française (en) |
---|
12 Februari 1914 – 3 Januari 1941 ← Émile Ollivier (en) – Édouard Le Roy (mul) → |
|
|
|
Agama | Yudaisme |
---|
Pendidikan | Lycée Condorcet École Normale Supérieure Universitas Paris |
---|
|
Spesialisasi | Filsafat, metafisika, epistemologi, irrationalism (en) , filsafat bahasa dan Filsafat matematika |
---|
Pekerjaan | filsuf, sosiolog, profesor, penulis |
---|
Bekerja di | Collège de France, profesor (1900–1904) lycée David d'Angers (en) , guru |
---|
Aliran | Filsafat kontinental |
---|
Murid dari | Émile Boutroux dan Félix Ravaisson-Mollien (en) |
---|
Murid | Gabriel Marcel, Émile Bréhier, Louis Lavelle (mul) , Albert Thibaudet (mul) , Marcel Proust dan Joseph Baruzi (en) |
---|
Dipengaruhi oleh | Zeno dari Elea, Plato, Aristoteles, Plotinos, René Descartes, Baruch de Spinoza, Gottfried Leibniz, George Berkeley, David Hume, Immanuel Kant, Claude Bernard, Jules Lachelier (mul) , Félix Ravaisson-Mollien (en) , Herbert Spencer, Charles Darwin, Albert Einstein, Blaise Pascal, Søren Kierkegaard, Arthur Schopenhauer, Georg Simmel dan Gottlob Frege |
---|
|
Pasangan nikah | Louise Neuberger (en) |
---|
Ayah | Michał Bergson (en) |
---|
Saudara | Moina Mathers (en) |
---|
|
Tanda tangan [[Berkas: |220x250px|alt=]] |
|
|
Henri Bergson (1859–1941) merupakan salah seorang tokoh aliran intuisionisme. Ia menjadikan intuisi sebagai salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi bagi manusia. Bergson berpendapat bahwa indra dan akal sama-sama memiliki keterbatasan dan kekurangan, sehingga pengetahuan yang lengkap hanya dapat diperoleh dengan adanya intuisi.[1] Henri Bergson merupakan salah satu tokoh pemikir yang dipengaruhi oleh pemikiran Plotinos tentang Tuhan.[2] Bergson juga menganut kepercayaan vitalisme.[3] Bergson menjalin persahabatan dengan Maurice Halbwachs selama belajar filsafat di Ecole Normale Supérieure, Paris.[4] Pekerjaan Bergson semasa hidupnya ialah sebagai profesor di Universitas Paris.[5]
- ^ Muliadi (2020). Busro, ed. Filsafat Umum (PDF). Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. hlm. 82. ISBN 978-623-7166-42-9.
- ^ Amstrong, Karen (2002). Sejarah Tuhan: Kisah Pencarian Tuhan yang Dilakukan oleh Orang-Orang Yahudi, Kristen, dan Islam Selama 4.000 Tahun (PDF). Diterjemahkan oleh Am, Zainul. Bandung: Penerbit Mizan. hlm. 148. ISBN 979-433-270-4.
- ^ Soelaiman, Darwis A. (2019). Putra, Rahmad Syah, ed. Filsafat Ilmu Pengetahuan: Perspektif Barat dan Islam (PDF). Banda Aceh: Penerbit Bandar Publishing. hlm. 59. ISBN 978-623-7499-37-4.
- ^ Hidayat, Rakhmat (2016). Sosiologi Pendidikan Émile Durkheim (PDF). Jakarta: Rajawali Pers. hlm. 41. ISBN 978-979-769-682-5.
- ^ Lubis, Nur A. Fadhil (2015). Pengantar Filsafat Ilmu (PDF). Medan: Perdana Publishing. hlm. 25. ISBN 978-602-6970-02-2.