Hewal hasil rekayasa genetika adalah hewan yang telah dimodifikasi secara genetik untuk berbagai tujuan termasuk memproduksi obat, meningkatkan hasil, memperkuat daya tahan terhadap penyakit, dan sebagainya. Sebagian besar hewan yang dimodifikasi secara genetik masih dalam tahap penelitian, hanya sedikit sekali yang sudah beredar di pasaran.[1]
Manusia telah menernakkan hewan sejak sekitar 12.000 SM, dengn cara pemuliaan selektif atau seleksi buatan (berbeda dengan seleksi alam). Prosesnya, organisme dengan ciri-ciri yang diinginkan (atau gen yang diinginkan) digunakan untuk membiakkan generasi berikutnya dan organisme yang tidak memiliki ciri-ciri yang diinginkan tidak dibiakkan, proses seperti ini merupakan pelopor konsep modifikasi genetika modern[2] Berbagai kemajuan dalam genetika memungkinkan manusia dapat secara langsung mengubah DNA, sama halnya dengan mengubah gen organisme. Pada tahun 1972 Paul Berg menciptakan molekul DNA rekombinan pertama, ketika ia menggabungkan DNA dari fag kera dengan molekul fag lambda.[3][4]