Hipotesis gen Tuhan menyatakan bahwa spiritualitas manusia dipengaruhi oleh faktor keturunan dan dipengaruhi oleh gen tertentu, yang disebut vesikular monoamine transporter 2 (VMAT2), yang mempengaruhi manusia terhadap pengalaman spiritual atau pengalaman mistik.[1] Gagasan ini pada awalnya diajukan oleh ahli genetika Dean Hamer dalam buku tahun 2004 berjudul The God Gene: How Faith is Hardwired into our Genes.
Hipotesis gen Tuhan didasarkan pada kombinasi studi genetik perilaku, neurobiologis dan psikologis.[2] Argumen utama hipotesis ini adalah: (1) spiritualitas dapat diukur dengan pengukuran psikometri; (2) kecenderungan yang mendasari spiritualitas sebagian diwariskan; (3) bagian dari heritabilitas ini dapat dikaitkan dengan gen VMAT2; (4) gen ini bekerja dengan mengubah kadar monoamina; dan (5) spiritualitas memberikan keuntungan evolusioner dengan memberikan individu rasa optimisme bawaan.