^Tidak ada varietas Cina tertentu yang resmi di wilayah ini. Warga sebagian besar berbicara dalam bahasa Kanton, standar regional de facto.[2][3][4]
^ abUntuk semua penggunaan oleh pemerintah, dokumen yang ditulis menggunakan Hanzi Tradisional lebih resmi daripada yang tertulis dengan Hanzi Sederhana.[5] Bahasa Inggris memiliki status yang sama dengan bahasa Mandarin dalam semua proses resmi.[6]
Hong Kong (Hanzi: 香港, Kanton:[hœ́ːŋ.kɔ̌ːŋ]ⓘ); resminya Provinsi Otonomi Khusus Hong Kong) adalah sebuah provinsi swatantra yang terletak di bagian tenggara Tiongkok di estuariSungai Mutiara.[17] Hong Kong terkenal dengan perkembangannya yang pesat, pelabuhan laut dalam alami, dan kepadatan penduduk yang sangat tinggi (sekitar 7 juta jiwa pada lahan seluas 1.104 km2 (426 sq mi).[18] Penduduk Hong Kong saat ini terdiri dari 93.6% etnis Tionghoa.[19] Sebagian besar dari penduduk Hong Kong yang berbahasa Kanton berasal dari Provinsi Guangdong,[20] di mana penduduk dengan keterampilan melarikan diri ketika pemerintah Komunis menguasai Tiongkok tahun 1949.[21][22][23][24]
Di akhir 1970-an, Hong Kong berkembang menjadi penghubung perdagangan utama dan pusat keuangan dunia, dan dianggap sebagai salah satu kota global. Kota ini menempati urutan kelima pada Indeks Kota Global 2014 setelah New York City, London, Tokyo dan Paris.[27] Kota ini memiliki pendapatan per kapita yang tinggi dan mengalami ketimpangan ekonomi yang parah.[12] Kota ini juga memiliki Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi.[28] Hong Kong adalah pusat keuangan ketiga terpenting setelah New York dan London.[29] Ekonomi berbasis jasa, dicirikan dengan pajak rendah dan perdagangan bebas, dan mata uang negara ini (Dolar Hong Kong) adalah mata uang paling banyak diperdagangkan kedelapan di dunia.[30]
Keterbatasan lahan menjadikan infrastrukturnya padat dengan arsitektur modern, menjadikan Hong Kong sebagai kota paling vertikal di dunia.[31][32] Hong Kong memiliki jaringan angkutan umum yang sangat baik, dan 90% penduduk menggunakan angkutan umum, baik kereta maupun bus.[33][34]
^"Geography and Climate, Hong Kong"(PDF). Census and Statistics Department, Hong Kong Government. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2007-06-14. Diakses tanggal 10 January 2007.
^Second paragraph reads, "The first wave of refugees came to Hong Kong in the 1930s to escape from the Chinese Civil War and the Sino-Japanese War, but it wasn't until 1949, during the Chinese exodus, when an estimated one million-plus mainland Chinese started coming into the city via the northern borders. Many people, mostly anti-communist Kuomintang officials and capitalists, rushed to Hong Kong in search of refuge." "A history of refugees in Hong Kong". Time Out Hong Kong – Know your City. 18 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-10. Diakses tanggal 9 September 2013.
^Page 16, "The turmoil on the mainland, leading to the defeat of the Nationalists and takeover by the Communists in 1949, unleashed a torrent of refugees – both rich and poor -into Hong Kong."Hong Kong: Facts about Hong Kong -History (edisi ke-10th). Hong Kong: Lonely Planet. 2002. hlm. 16. ISBN1864502304.
^Russell, Peter H.; O'Brien, David M. (2001). Judicial Independence in the Age of Democracy: Critical Perspectives from around the World. University of Virginia Press. hlm. 306. ISBN978-0-8139-2016-0.