Hugo Grotius

Hugo Grotius
Hugo Grotius – Potret karya Michiel Jansz. van Mierevelt, 1631
Lahir10 April 1583
Delft, Holandia, Republik Belanda
Meninggal28 Agustus 1645 (umur 62 tahun)
Rostock, Pommern Swedia
AlmamaterUniversitas Leiden
EraRenaisans
KawasanFilsafat Barat
AliranHukum kodrat
Minat utama
Filsafat perang, hukum internasional, filsafat politik
Gagasan penting
Teoretikus awal hak kodrat, berupaya untuk mendasarkan prinsip perang benar dalam hukum kodrat

Hugo Grotius (10 April 1583 – 28 Agustus 1645), juga dikenal sebagai Huug de Groot (Belanda: [ˈɦœyɣ ɣroːt]) atau Hugo de Groot (Belanda: [ˈɦyɣoː ɣroːt]), adalah seorang yuris berkebangsaan Belanda. Bersama dengan karya-karya terdahulu dari Francisco de Vitoria dan Alberico Gentili, Grotius meletakkan dasar bagi hukum internasional berdasarkan hukum kodrat. Sebagai seorang pemuda yang dipandang genius secara intelektual, ia dipenjarakan karena keterlibatannya dalam perselisihan intra-Calvinis di dalam Republik Belanda, namun berhasil meloloskan diri menggunakan sebuah peti penyimpanan buku-buku. Ia menulis sebagian besar karya utamanya dalam pengasingan di Prancis.

Dikemukakan bahwa Hugo Grotius adalah bukan orang pertama yang merumuskan doktrin masyarakat internasional, tetapi ia adalah orang pertama yang mendefinisikan secara tegas gagasan tentang satu masyarakat dalam negara, yang diperintah bukan dengan kekuatan atau peperangan, tetapi dengan hukum yang sebenarnya dan kesepakatan bersama untuk menegakkan hukum tersebut. Seperti yang Hedley Bull nyatakan pada tahun 1990: "Gagasan tentang masyarakat internasional yang dikemukakan Grotius mendapat ekspresi konkret dalam Perdamaian Westfalen, dan Grotius dapat dianggap sebagai bapa intelektual dalam penyelesaian perdamaian umum yang pertama ini pada zaman modern."[1]

Selain itu, kontribusinya pada teologi Arminian memberikan benih bagi gerakan-gerakan berbasis Arminian di kemudian hari seperti Metodisme dan Pentakostalisme, dan ia diakui sebagai seorang tokoh penting dalam perdebatan Arminianisme-Calvinisme. Karena dasar teologis yang ia kemukakan terkait perdagangan bebas, ia juga dianggap sebagai seorang "teolog ekonomi".[2]

  1. ^ (Inggris) Hedley Bull; Adam Roberts; Benedict Kingsbury) (ed.). Hugo Grotius and International Relations. Oxford: Oxford UP. ISBN 0-19-825569-1. 
  2. ^ Thumfart (2009)

Developed by StudentB