Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Hutan, wana[1], atau alas[2] adalah wilayah daratan yang didominasi oleh pepohonan.[3] Ratusan definisi hutan digunakan di seluruh dunia, menggabungkan faktor-faktor seperti kerapatan pohon, tinggi pohon, penggunaan lahan, kedudukan hukum, dan fungsi ekologis.[4][5][6] Organisasi Pangan dan Pertanian mendefinisikan hutan sebagai lahan yang membentang lebih dari 0,5 hektar dengan pohon-pohon lebih tinggi dari 5 meter dan tutupan kanopi lebih dari 10 persen, atau pohon-pohon yang mampu mencapai ambang batas ini secara in situ. Ini tidak termasuk lahan yang didominasi oleh penggunaan lahan pertanian atau perkotaan.[7] Menggunakan definisi ini, FRA 2020 menemukan bahwa hutan mencakup 4,06 miliar hektar atau sekitar 31 persen dari luas daratan global pada tahun 2020.[8]
Hutan adalah ekosistem terestrial yang dominan di Bumi, dan tersebar di seluruh dunia.[9] Lebih dari separuh hutan dunia hanya ditemukan di lima negara (Brasil, Kanada, Cina, Federasi Rusia, dan Amerika Serikat). Bagian terbesar dari hutan (45 persen) ditemukan di domain tropis (hutan tropis), diikuti oleh domain boreal, beriklim sedang dan subtropis.[10]
Hutan menyumbang 75% dari produksi primer bruto biosfer Bumi, dan mengandung 80% biomassa tanaman Bumi. Produksi primer bersih diperkirakan sebesar 21,9 gigaton karbon per tahun untuk hutan tropis, 8,1 untuk hutan beriklim sedang, dan 2,6 untuk hutan boreal.[9]
Hutan pada garis lintang dan ketinggian yang berbeda, dan dengan curah hujan dan evapotranspirasi yang berbeda[11] membentuk bioma yang sangat berbeda: hutan boreal di sekitar Kutub Utara, hutan lembab tropis dan hutan kering tropis di sekitar Khatulistiwa, dan hutan beriklim sedang di garis lintang tengah. Daerah elevasi yang lebih tinggi cenderung mendukung hutan yang serupa dengan yang ada di lintang yang lebih tinggi, dan jumlah curah hujan juga mempengaruhi komposisi hutan.
Hampir setengah dari kawasan hutan (49 persen) relatif utuh, sementara 9 persen ditemukan dalam fragmen dengan sedikit atau tanpa konektivitas. Hutan hujan tropis dan hutan konifer boreal adalah yang paling sedikit terfragmentasi, sedangkan hutan kering subtropis dan hutan samudera beriklim sedang termasuk yang paling terfragmentasi. Sekitar 80 persen dari kawasan hutan dunia ditemukan di petak-petak yang lebih besar dari 1 juta hektar. 20 persen sisanya terletak di lebih dari 34 juta petak di seluruh dunia – sebagian besar berukuran kurang dari 1.000 hektar.[12]
Masyarakat manusia dan hutan saling mempengaruhi baik secara positif maupun negatif.[13] Hutan menyediakan jasa ekosistem bagi manusia dan berfungsi sebagai tempat wisata. Hutan juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Aktivitas manusia, termasuk penggunaan sumber daya hutan yang tidak berkelanjutan, dapat berdampak negatif terhadap ekosistem hutan.[14]
Di Indonesia, menurut Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.[15]