I Gusti Ketut Pudja | |
---|---|
Gubernur Sunda Kecil ke-1 | |
Masa jabatan 19 Agustus 1945 – 29 Januari 1946 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu Tidak Ada | |
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI | |
Masa jabatan 1960–1964 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sukasada, Bali, Hindia Belanda | 19 Mei 1908
Meninggal | 4 Mei 1977 Jakarta | (umur 68)
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | I Gusti Ayu Made Mirah |
Anak | 5 |
Orang tua | I Gusti Nyoman Raka dan Jero Ratna Kusuma |
Alma mater | Rechtshoogeschool te Batavia |
Pekerjaan | Politikus, tokoh hukum |
Sunting kotak info • L • B |
I Gusti Ketut Pudja (19 Mei 1908 – 4 Mei 1977) adalah Pahlawan Nasional Indonesia. Ia ikut serta dalam perumusan negara Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa Tenggara).
I Gusti Ketut Pudja juga hadir dalam perumusan naskah teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Ia kemudian diangkat Soekarno sebagai Gubernur Sunda Kecil.[1] Pada tahun 2011, I Gusti Ketut Pudja ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional bersama 6 orang lainnya.[1] Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikan ia di pecahan uang logam rupiah baru, pecahan Rp. 1.000,-.[2]