Ignostisisme

Ignostik atau Ignostisisme atau igteisme, adalah posisi teologi yang menganggap bahwa semua posisi teologi lain (termasuk agnostisisme) terlalu banyak asumsi mengenai konsep Tuhan dan konsep teologis lainnya, termasuk konsep-konsep kepercayaan, spiritualitas, surga, neraka, kehidupan setelah mati, hari kiamat, penyelamatan, dosa, dan ruh. Istilah "ignostisisme" diperkenalkan oleh Sherwin Wine, seorang rabbi dan figur penting dalam Yahudi Humanisme.

Ignostisisme adalah suatu pandangan yang menyatakan bahwa istilah keagamaan atau konsep teologis apapun harus disertai dengan sebuah definisi yang koheren. Tanpa definisi yang jelas, istilah tersebut tak dapat dibahas secara bermakna. Istilah atau konsep tersebut juga harus dapat difalsifikasi. Karena syarat-syarat ini tidak terpenuhi, seorang ignostik mengambil posisi nonkognitivis teologis, yang menyatakan bahwa keberadaan atau sifat dari istilah-istilah yang diberikan (dan perdebatan mengenainya) ialah tidak bermakna. Sebagai contoh, apabila istilah "Tuhan" tidak menunjuk ke hal apapun yang dapat didefinisikan secara beralasan, maka tidak ada metode yang dapat dilaksanakan untuk menentukan ketidakberadaan tuhan. Dengan demikian, istilah "Tuhan" tidak memiliki makna literal apapun dan tidak harus diperdebatkan atau didiskusikan.

Beberapa filsuf memandang ignostisisme sebagai variasi dari agnostisisme atau ateisme,[1] sementara filsuf lain menganggap konsep ignostisisme berbeda.

  1. ^ "The Argument From Non-Cognitivism". Diakses tanggal 2008-02-11. 

Developed by StudentB