Invasi Irak 2003 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Irak | |||||||
Konvoi Humvees Amerika di Irak utara saat terjadi badai pasir, 2003 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Pasukan koalisi : Dengan dukungan militer dari:
|
Ansar al-Islam Pendukung : Libya | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
George W. Bush Babakir Zebari Jalal Talabani Kosrat Rasul Ali Ahmed Chalabi |
Saddam Hussein Qusay Hussein Uday Hussein Abid Hamid Mahmud Ali Hassan al-Majid Barzan Ibrahim al-Tikriti Izzat Ibrahim al-Douri Ra'ad al-Hamdani Taha Yassin Ramadan Tariq Aziz Abu Abdullah Warya Salih ash-Shafi'i | ||||||
Kekuatan | |||||||
466.000 50.000 2.000 2.000 70.000 total : 590.000 Pasukan |
Irak : 650.000 Pasukan 30.000 Fedayen 6.000 Milisi Arab total : 686.000 Pasukan | ||||||
Korban | |||||||
370 Tewas 692 Terluka (Termasuk Korban Koalisi dan Kurdistan) | 7.600–10.000 Tewas[8] | ||||||
7.269 Warga Sipil Tewas |
Invasi Irak 2003 dengan kode "Operasi Pembebasan Irak" secara resmi mulai pada tanggal 19 Maret 2003. Tujuan resmi yang ditetapkan Amerika Serikat adalah untuk "melucuti apa yang diduga senjata pemusnah massal Irak, serta mengakhiri dukungan dari Saddam Hussein kepada terorisme.[9] Sebagai persiapan, pada 18 Februari 100.000 tentara Amerika Serikat dimobilisasikan di Kuwait.[10] Amerika Serikat menyediakan mayoritas pasukan untuk invasi ini, dengan dukungan dari pasukan koalisi yang terdiri dari lebih dari 20 negara dan suku Kurdi di utara Irak. Invasi Irak 2003 inilah yang menjadi pembuka Perang Irak.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama USNewsandworldreport
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama whitehouse