Panzerjäger Tiger Ausf. B | |
---|---|
Jagdtiger (nomor seri 305020) dipamerkan di Museum Persenjataan Angkatan Darat Amerika, Aberdeen, Maryland tahun 2008. | |
Jenis | Penghancur tank kelas berat |
Negara asal | Jerman Nazi |
Sejarah produksi | |
Produsen | Nibelungenwerken (Steyr-Daimler-Puch) |
Diproduksi | 1944–1945 |
Jumlah produksi | 70-88 unit |
Spesifikasi | |
Berat | 71,7 ton (158.000 pon) (varian dengan suspensi Henschel) |
Panjang | 10,65 m (34 ft 11 in) (dihitung dari ujung meriam) |
Lebar | 3,6 m (11 ft 10 in) |
Tinggi | 2,8 m (9 ft 2 in) |
Awak | 6 orang (Komandan, penembak, pengisi meriam, asisten pengisi meriam, pengemudi, asisten pengemudi) |
Perisai | Kasemat meriam: 250 mm (9,84 in) Lambung: 150 mm (5,90 in) Samping: 80 mm (3,14 in) Belakang: 80 mm (3,15 in) |
Senjata utama |
1 × meriam 12.8 cm Pak 44 L/55 |
Senjata pelengkap |
1 × 7.92 mm MG 34 (beberapa versi akhir dilengkapi dengan satu senjata anti-pesawat MG 42 yang dipasang di bagian belakang tank) |
Jenis Mesin | V-12 Maybach HL230 P30 700 PS (690 hp, 515 kW) |
Daya kuda/ton | 9,8 PS (7.2 kW) / ton |
Suspensi | Torsion bar |
Kapasitas tangki | 860 Liter |
Daya jelajah | Jalan raya: 120 km (75 mi)[1][2] Offroad: 80 km (50 mi) |
Kecepatan | 34 km/h (21 mph) |
Jagdtiger (secara harfiah berarti "Harimau Pemburu", secara resmi dinamai dengan Panzerjäger Tiger Ausf. B) adalah salah satu penghancur tank kelas berat asal Jerman Nazi selama Perang Dunia II. Tank ini dibuat dari sasis Panzerkampfwagen Tiger II yang sedikit diperpanjang. Dalam seri sonderkraftfahrzeug, Jagdtiger menempati nomor seri 186 (Sd.Kfz. 186).
Jagdtiger memiliki bobot 71 ton, menjadikannya sebagai salah satu kendaraan tempur lapis baja (AFV) terberat yang digunakan secara operasional oleh negara peserta Perang Dunia II. Jagdtiger juga menjadi salah satu kendaraan tempur terberat (dari jenis apapun) yang berhasil mencapai produksi massal selama perang.
Jagdtiger menggunakan meriam anti-tank 128 mm Pak 44 L/55, yang mampu mengungguli dan mengalahkan sebagian besar tank dan AFV milik pasukan Sekutu di medan perang.
Jagdtiger digunakan dalam jumlah kecil mulai akhir 1944 hingga akhir perang, baik di Front Barat maupun Timur. Meski ada 150 unit yang dipesan, hanya ada sekitar 80 unit yang berhasil diproduksi. Karena bobot yang sangat berat dan sistem transmisi yang kurang bertenaga, Jagdtiger sering mengalami kendala mobilitas dan mekanis saat digunakan. Saat ini, tersisa tiga Jagdtiger yang ditempatkan di beberapa museum yang berbeda di seluruh dunia.