Jambi
Djambi | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawi | جمبي/جامبي |
Julukan:
| |
Motto: "Sepucuk Jambi sembilan lurah" (Melayu: Wilayah Jambi yang dahulu dibagi menjadi sembilan daerah aliran sungai) | |
Himne daerah: "Mars Provinsi Jambi" | |
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU No. 61 Tahun 1958 |
Hari jadi | 6 Januari 1957 |
Ibu kota | Kota Jambi |
Kota besar lainnya | Kota Sungai Penuh |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Al Haris |
• Wakil Gubernur | Abdullah Sani |
• Sekretaris Daerah | Sudirman |
• Ketua DPRD | Edi Purwanto |
Luas | |
• Total | 50.160,05 km2 (19,366,90 sq mi) |
• Luas daratan | 49.734,55 km2 (19,202,62 sq mi) |
• Luas perairan | 425,50 km2 (164,29 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 3.795.579 |
• Kepadatan | 76/km2 (200/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | |
• IPM | 73,73 (2023) tinggi[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | 36xxx-37xxx |
Kode area telepon | Daftar
|
Kode ISO 3166 | ID - JA |
Pelat kendaraan | BH |
Kode Kemendagri | 15 |
Kode BPS | 15 |
DAU | Rp1.444.166.395.000,-[4] (2020) |
Lagu daerah | |
Rumah adat | Rumah Panggung Kajang Lako |
Senjata tradisional | Keris Siginjai |
Flora resmi | Pinang merah |
Fauna resmi | Harimau sumatra |
Situs web | jambiprov |
Jambi adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir timur, di bagian tengah Pulau Sumatera. Ibukota Provinsi ini berada di Kota Jambi. Provinsi Jambi memiliki luas wilayah 50.160,05 km2, dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 3.795.579 jiwa.[1][2]
Jambi merupakan wilayah yang terkenal dalam literatur kuno. Nama negeri ini, sering disebut dalam prasasti dan juga berita-berita Tiongkok. Ini merupakan bukti bahwa, orang Cina telah lama memiliki hubungan dengan Jambi, yang mereka sebut dengan nama Kien-pi atau Chan-pei. Diperkirakan, telah berdiri empat kerajaan Melayu Kuno di Jambi, yaitu kerajaan Koying (abad ke-3 M), Tupo (abad ke-3 M), Kantoli (abad ke-5) dan Zabag.[5][6] Daerah pedalaman Jambi juga ditemukan Prasasti Karang Berahi, prasasti ini berbahasa Melayu Kuno ditulis dalam aksara Pallawa, dengan pertanggalan abad ke 7 Masehi.[7]
Jambi juga terkenal mempunyai kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara, dengan luas 3981 hektare, yang dikenal dengan nama Candi Muaro Jambi. Kemungkinan besar merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya dan Melayu, yang diperkirakan berasal dari (abad ke-7–12 M). Candi Muara Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di Pulau Sumatra.[8]