Jupiter

Jupiter ♃
Gambar Jupiter yang difoto oleh NASA pada Januari 2023
Tampilan Jupiter dalam warna alaminya pada bulan Januari 2023. Terlihat salah satu bulan Jupiter, Ganimede yang berada di kanan bawah Bintik Merah Raksasa.[a]
Penamaan
Pelafalan/ˈpɪtər/ simak[1]
Musytari (المشتري)
Kata sifat bahasa InggrisJovian
Ciri-ciri orbit[5]
Epos J2000
Aphelion816.520.800 km (5,458104 au)
Perihelion740.573.600 km (4,950429 au)
778.547.200 km (5,204267 au)
Eksentrisitas0.048775
398,88 hari[3]
Kecepatan orbit rata-rata
13,07 km/s[3]
18.818°
Inklinasi
100.492°
275.066°
satelit yang diketahui79[3]
Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata
69,911 ± 6 km[6][b]
Jari-jari khatulistiwa
Jari-jari kutub
  • 66.854 ± 10 km[6][b]
  • 10,517 Bumi
Kepepatan0,06487 ± 0,00015
  • 6,1419×1010 km2[b][7]
  • 121,9 Bumi
Volume
  • 1,4313×1015 km3[3][b]
  • 1321,3 Bumi
Massa
  • 1,8986×1027 kg[3]
  • 317,8 Bumi
  • 1/1047 Matahari[8]
Massa jenis rata-rata
1,326 g/cm3[3][b]
24,79 m/s2[3][b]
2.528 g
59,5 km/s[3][b]
9,925 h[9] (9 jam 55 menit 30 detik)
Kecepatan rotasi khatulistiwa
12,6 km/s
45.300 km/j
3,13°[3]
Asensio rekta kutub utara
268,057°
17 jam 52 menit 14 detik[6]
Deklinasi kutub utara
64,496°[6]
Albedo0,343 (Bond)
0,52 (geom.)[3]
Suhu permukaan min. rata-rata maks.
Level 1 bar 165 K[3]
0,1 bar 112 K[3]
-1,6 hingga -2,94[3]
29,8" – 50,1"[3]
Atmosfer[3]
Tekanan permukaan
20–200 kPa[10] (lapisan awan)
27 km
Komposisi per volume
89,8±2,0%hidrogen (H2)
10,2±2,0%helium (He)
~0,3%metana (CH4)
~0,026%amonia (NH3)
~0,003%hidrogen deuterida (HD)
0,0006%etana (C2H6)
0,0004%air (H2O)
Es:

Jupiter adalah planet kelima terdekat dari Matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.[11] Planet ini juga merupakan planet terbesar di Tata Surya.[12] Jupiter merupakan raksasa gas dengan massa seperseribu massa Matahari dan dua setengah kali jumlah massa semua planet lain di Tata Surya. Planet ini dan raksasa gas lain di Tata Surya (yaitu Saturnus, Uranus, dan Neptunus) kadang-kadang disebut planet Jovian atau planet luar. Jupiter telah dikenal oleh para astronom sejak zaman kuno,[13] dan dikaitkan dengan mitologi dan kepercayaan religius banyak peradaban. Bangsa Romawi menamai planet ini dari dewa Jupiter dalam mitologi Romawi.[14] Saat diamati dari Bumi, magnitudo tampak Jupiter dapat mencapai −2,94, yang cukup terang untuk menghasilkan bayangan,[15] dan juga menjadikannya objek tercerah ketiga di langit malam setelah Bulan dan Venus, walaupun Mars dapat menyaingi kecerahan Jupiter pada saat tertentu.

Jupiter sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Seperempat massa Jupiter merupakan helium, walaupun jumlahnya hanya sepersepuluh komposisi Jupiter. Planet ini mungkin memiliki inti berbatu yang terdiri dari unsur-unsur berat,[16] namun tidak memiliki permukaan yang padat layaknya raksasa gas lainnya. Akibat rotasinya yang cepat, planet ini berbentuk bulat pepat (terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa Jupiter). Atmosfer luar terbagi menjadi beberapa lapisan di lintang yang berbeda, dan interaksi antara batas-batas lapisan tersebut menghasilkan badai. Salah satu dampaknya adalah Bintik Merah Raksasa, yaitu badai besar yang telah diketahui keberadaannya semenjak abad ke-17 dengan menggunakan teleskop. Di sekeliling Jupiter terdapat cincin yang tipis dan magnetosfer yang kuat. Selain itu terdapat paling tidak 67 satelit alami, termasuk empat satelit besar yang disebut satelit-satelit Galileo yang pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Satelit terbesar Jupiter, yaitu Ganimede, memiliki diameter yang lebih besar daripada planet Merkurius.

Jupiter telah dijelajahi beberapa kali oleh wahana robotik, seperti misi terbang lintas Pioneer, Voyager, dan Galileo. Wahana terakhir yang mengunjungi Jupiter adalah wahana New Horizons pada akhir Februari 2007 saat sedang menuju Pluto. Wahana tersebut menggunakan bantuan gravitasi dari Jupiter untuk membantu meningkatkan kecepatannya. Ke depannya, beberapa satelit yang mengelilingi Jupiter mungkin akan dijelajahi, seperti satelit Europa yang mungkin memiliki samudra cair di bawah lapisan esnya.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan

  1. ^ Jupiter, entri di Oxford English Dictionary, disiapkan oleh J. A. Simpson dan E. S. C. Weiner, vol. 8, edisi kedua, Oxford: Clarendon Press, 1989. ISBN 0-19-861220-6 (vol. 8), ISBN 0-19-861186-2 (set.)
  2. ^ Seligman, Courtney. "Rotation Period and Day Length". Diakses tanggal 2009-08-13. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama fact
  4. ^ "The MeanPlane (Invariable plane) of the Solar System passing through the barycenter". 2009-04-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-14. Diakses tanggal 2009-04-10.  (dihasilkan dengan menggunakan Solex 10 Diarsipkan 2012-02-10 di Wayback Machine. ditulis oleh Aldo Vitagliano; lihat pula bidang invariabel)
  5. ^ Yeomans, Donald K. (2006-07-13). "HORIZONS Web-Interface for Jupiter Barycenter (Major Body=5)". JPL Horizons On-Line Ephemeris System. Diakses tanggal 2007-08-08.  – Select "Ephemeris Type: Orbital Elements", "Time Span: 2000-01-01 12:00 to 2000-01-02". ("Target Body: Jupiter Barycenter" and "Center: Sun" should be defaulted to.)
  6. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Seidelmann Archinal A'hearn et al. 2007
  7. ^ "Solar System Exploration: Jupiter: Facts & Figures". NASA. 7 May 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 2009-05-11. 
  8. ^ "Astrodynamic Constants". JPL Solar System Dynamics. 2009-02-27. Diakses tanggal 2007-08-08. 
  9. ^ Seidelmann, P. K.; Abalakin, V. K.; Bursa, M.; Davies, M. E.; de Burgh, C.; Lieske, J. H.; Oberst, J.; Simon, J. L.; Standish, E. M.; Stooke, P.; Thomas, P. C. (2001). "Report of the IAU/IAG Working Group on Cartographic Coordinates and Rotational Elements of the Planets and Satellites: 2000". HNSKY Planetarium Program. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-10. Diakses tanggal 2007-02-02. 
  10. ^ Anonymous (1983). "Probe Nephelometer". Galileo Messenger. NASA/JPL (6). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-19. Diakses tanggal 2007-02-12. 
  11. ^ (Indonesia) Arti kata Jupiter dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  12. ^ Pada tahun 2008, planet terbesar di luar Tata Surya yang diketahui adalah TrES-4.
  13. ^ De Crespigny, Rafe. "Emperor Huan and Emperor Ling" (PDF). Asian studies, Online Publications. Archived from the original on 2006-09-07. Diakses tanggal 1 May 2012. Xu Huang apparently complained that the astronomy office had failed to give them proper emphasis to the eclipse and to other portents, including the movement of the planet Jupiter (taisui). At his instigation, Chen Shou/Yuan was summoned and questioned, and it was under this pressure that his advice implicated Liang Ji. 
  14. ^ Stuart Ross Taylor (2001). Solar system evolution: a new perspective : an inquiry into the chemical composition, origin, and evolution of the solar system (edisi ke-2nd, illus., revised). Cambridge University Press. hlm. 208. ISBN 0-521-64130-6. 
  15. ^ "Young astronomer captures a shadow cast by Jupiter : Bad Astronomy". Blogs.discovermagazine.com. 2011-11-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-02. Diakses tanggal 2013-05-27. 
  16. ^ Saumon, D.; Guillot, T. (2004). "Shock Compression of Deuterium and the Interiors of Jupiter and Saturn". The Astrophysical Journal. 609 (2): 1170–1180. arXiv:astro-ph/0403393alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2004ApJ...609.1170S. doi:10.1086/421257. 

Developed by StudentB