Kabupaten Jayawijaya | |
---|---|
Koordinat: 4°05′00″S 139°05′00″E / 4.08333°S 139.08333°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua Pegunungan |
Tanggal berdiri | 10 September 1969 |
Dasar hukum | UU Nomor 12 Tahun 1969[1] |
Dinamai berdasarkan | Pegunungan Jayawijaya |
Ibu kota | Wamena |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Thony Mayor (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Thony Mayor |
Luas | |
• Total | 2.629,0 km2 (1,015,1 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 275.289 |
• Kepadatan | 100/km2 (270/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• IPM | 64,81 (2023) sedang [3] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | PA xxxx B* |
Kode Kemendagri | 95.01 |
DAU | Rp 764.158.093.000,00- (2020)[4] |
Situs web | www |
Kabupaten Jayawijaya adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua Pegunungan, Indonesia. Juga kabupaten merupakan ibukota provinsi papua pegunungan. Jayawijaya terletak di kawasan Pegunungan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Distrik Wamena, dalam kawasan Lembah Baliem. Lembah Baliem lebih terkenal sehingga banyak orang menyebut Lembah Baliem identik dengan Jayawijaya atau Wamena. Dalam literatur asing Lembah Baliem juga sering disebut sebagai Lembah yang sangat besar (bahasa Inggris: Grand Valley).
Penduduk kabupaten ini pada pertengahan tahun 2024 berjumlah 275.772 jiwa, dengan kepadatan penduduk 20 jiwa/km2.[2][5] Kabupaten Jayawijaya berada di wilayah adat La Pago.[6]
Wilayah Kabupaten Jayawijaya saat pertama kali bergabung dengan Indonesia di tahun 1963 mencakup keseluruhan Provinsi Papua Pegunungan sekarang. Kemudian dilakukan pemekaran secara bertahap hingga sekarang terbentuk 8 kabupaten yang bersatu kembali dalam satu provinsi baru. Sebagai kabupaten tertua dan termaju, Kabupaten Jayawijaya dipilih sebagai ibukota provinsi.