Kabupaten Keerom | |
---|---|
Motto: Tamne Yisan Kefase (Bersatu Untuk Membangun) | |
Koordinat: 2°53′01″S 140°44′37″E / 2.8837°S 140.7436°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua |
Tanggal berdiri | 25 Oktober 2002 |
Dasar hukum | UU Nomor 26 Tahun 2002[1] |
Ibu kota | Arso (de facto) Waris (de jure) |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Piter Gusbager |
• Wakil Bupati | Wafhir Kosasi |
• Sekretaris Daerah | Lukas Saranga (Pj.) |
Luas | |
• Total | 9.526,30 km2 (3,678,12 sq mi) |
Populasi (30 Juni 2024)[2] | |
• Total | 70.823 |
• Kepadatan | 7,4/km2 (19/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• IPM | 69,87 (2024) sedang [4] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | PA xxxx Q* |
Kode Kemendagri | 91.11 |
Situs web | www |
Kabupaten Keerom adalah sebuah kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Menurut de facto, ibu kota kabupaten ini terletak di Distrik Arso, namun menurut undang-undang ibu kota kabupaten ini berada di Distrik Waris, sehingga beberapa waktu kedepan akan ada pemindahan ibu kota kabupaten.[5] Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, Keerom pernah menjadi bagian dari Kabupaten Jayapura. Populasi penduduk pada tahun 2020 berjumlah 64.136 jiwa, dan sebanyak 70.823 jiwa pada pertengahan 2024.[2][6]
Ada 5 distrik di kabupaten ini yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini, yakni distrik Web, Towe, Yaffi, Waris, dan Arso Timur.[6]
Kabupaten Keerom adalah salah satu daerah tujuan transmigrasi di Pulau Papua yang menyuplai kebutuhan hasil pertanian untuk Kota Jayapura. Daerah utama yang dijadikan kawasan transmigrasi adalah Distrik Arso.