Kafir

Dalam Islam, kafir (bahasa Arab: كافر, kāfir; jamak: كفّار, kuffār) adalah istilah yang merujuk kepada orang-orang yang tidak percaya pada perkataan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul penutup.[1]

Kafir berdasarkan kepercayaan terbagi menjadi dua, yaitu Ahlul Kitab dan Musyrik. Ahlul Kitab ialah para penganut agama Abrahamik (Samawi) yang tidak percaya pada kenabian Muhammad, beberapa di antaranya adalah penganut Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Musyrik adalah tiap orang yang menyembah Tuhan selain Allah.[2][3]

Di dalam Al-Qur'an yang menurut Islam diwahyukan Allah kepada Muhammad,[4] Allah menyifati orang-orang kafir sebagai orang-orang yang tuli, bisu, buta,[5] binatang terburuk,[6] lebih bodoh dari hewan ternak,[7] kekal di dalam neraka jahanam,[8] dan lain sebagainya karena tidak mempercayai kenabian Muhammad.[9] Orang-orang kafir juga dilarang untuk memasuki Makkah dan beberapa bagian dari Madinah yang merupakan dua kota suci umat muslim karena Al-Qur'an menyebut mereka sebagai najis,[10] pasca penaklukkan dan pengambil alihan kedua kota tersebut oleh pasukan Muhammad dari orang-orang kafir.[11][12]

Allah juga mengatakan bahwa tidak akan didapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang kafir meskipun mereka adalah saudara, anak, bapak, atau keluarga sendiri.[13] Dan larangan untuk mendo'akan dan menjadikan mereka pelindung.[14][15] Dengan menekankan bahwa yang membangkang atas perintah tersebut adalah orang-orang zalim.[15]

Kata kafir (yang tidak percaya) dianggap menghina; Itu sebabnya beberapa Muslim merekomendasikan menggunakan kata "non-Muslim"/muwathinun (warga negara) untuk menciptakan sikap toleransi antar umat beragama.[16][3][17]

  1. ^ "Qurans position regarding Christians and Jews - Islamweb - Fatwas". www.islamweb.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-01. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  2. ^ "Fatwas of Ibn Baz - Tafsir of the Ayah: There is no compulsion in religion". www.alifta.gov.sa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-01. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  3. ^ a b "NU calls for end to word 'infidels' to describe non-Muslims". The Jakarta Post. Niskala Media Tenggara. 1 March 2019. Diakses tanggal 15 November 2020. 
  4. ^ "The Qur'an". The Metropolitan Museum of Art. Diakses tanggal 2023-03-27. 
  5. ^ "Surah Al-Baqarah - 171". quran.com. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  6. ^ "Surah Al-Anfal - 55". quran.com. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  7. ^ "Surah Al-Furqan - 44". quran.com. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  8. ^ "Surah Al-Bayyinah - 6". quran.com. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  9. ^ "Begini Allah Menyifati Orang-Orang Kafir". Stiba.ac.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2022. Diakses tanggal 1 April 2022. 
  10. ^ "Surah At-Tawbah - 28". quran.com. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  11. ^ "Sahih al-Bukhari 2825 - Fighting for the Cause of Allah (Jihaad) - كتاب الجهاد والسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)". sunnah.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-01. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  12. ^ "Sahih Muslim 1767a - The Book of Jihad and Expeditions - كتاب الجهاد والسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)". sunnah.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-01. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  13. ^ "Surah Al-Mujadila - 22". quran.com. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  14. ^ "Surah At-Tawbah - 113". quran.com. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  15. ^ a b "Surah At-Tawbah - 23". quran.com. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  16. ^ Winn, Patrick (8 March 2019). "The world's largest Islamic group wants Muslims to stop saying 'infidel'". The World, Public Radio International. Diakses tanggal 15 November 2020. 
  17. ^ Sheikh Muhammad Al-Mukhtar Al-Shinqiti (2005). "General Fatwa Session, "...kafir is now a derogatory term..."" (HTML). Living Shariah>Live Fatwa. Islamonline.net. Diakses tanggal 2007-02-23. 

Developed by StudentB