Kaisar Kangxi | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kaisar Dinasti Qing ke-4 | |||||||||||||||
Berkuasa | 18 Februari 1661 –
20 Desember 1722 (61 tahun, 305 hari) | ||||||||||||||
Penobatan | 1667 | ||||||||||||||
Pendahulu | Kaisar Shunzhi | ||||||||||||||
Penerus | Kaisar Yongzheng | ||||||||||||||
Wali | Sonin (1661-1667) Ebilun Suksaha (1661-1669) Oboi (1661-1670) | ||||||||||||||
Kelahiran | Aisin Gioro Xuanye | ||||||||||||||
Pemakaman | |||||||||||||||
Pasangan | Permaisuri Xiao Cheng Ren, dari Klan Heseri Permaisuri Xiao Zhao Ren, dari Klan Niohuru Permaisuri Xiao Yi Ren, dari Klan Tunggiya Selir De, dari Klan Uya | ||||||||||||||
Keturunan | Yinti, Beizi Yinreng, Pangeran Li Mi Yinzhi, Pangeran Cheng Yinzhen, Kaisar Yongzheng Yinqi, Pangeran Heng Yinzuo Yinyou, Pangeran Chun Yinsi, Pangeran Lian Yintang, Beizi Yin'e, State Duke Yinzi Yintao, Pangeran Fu Yinxiang, Pangeran Yi Yinti, Pangeran Xun Yinyu, Pangeran Yu Yinlu, Pangeran Zhuang Yinli, Pangeran Guo Yinwei, Pangeran Yu Yinxi, Pangeran Shen Yinhu, Beile Yinqi, Beile Yinmi, Yi'an | ||||||||||||||
| |||||||||||||||
Wangsa | House of Aisin Gioro | ||||||||||||||
Ayah | Kaisar Shunzhi | ||||||||||||||
Ibu | Permaisuri Xiao Kang Zhang, dari Klan Tunggiya. |
Kaisar Kangxi | |||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama Tionghoa | |||||||||||||||||
Hanzi: | 康熙帝 | ||||||||||||||||
Makna harfiah: | Kaisar dari Era Kesehatan dan Kemuliaan | ||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
Nama Manchu | |||||||||||||||||
Manchu: | ᡝᠯᡥᡝ ᡨᠠᡳᡶᡳᠨ ᡥᡡᠸᠠᠩᡩᡳ | ||||||||||||||||
Nama Mongolia | |||||||||||||||||
Mongolia: | ᠡᠩᠭᠡ ᠠᠮᠤᠭᠤᠯᠠᠩ ᠬᠠᠭᠠᠨ Энх амгалан хаан |
Kaisar Kangxi (Hanzi: 康熙, 4 Mei 1654 – 20 Desember 1722) adalah kaisar Dinasti Qing keempat dan Kaisar Tiongkok kedua dari bangsa Manchu yang memerintah tahun 1661 sampai 1722. Ia dikenal sebagai salah satu kaisar terbaik yang pernah dimiliki Tiongkok karena selama masa pemerintahannya Tiongkok berkembang pesat dalam kebudayaan maupun militer, rakyat pun hidup dalam kedamaian. Pada masa itulah Tiongkok menjadi kekaisaran terbesar di dunia dengan wilayah terluas, populasi terbanyak, pasukannya kuat serta kekayaannya berlimpah. Masa pemerintahannya yang berumur 61 tahun menjadikannya sebagai kaisar yang paling lama bertahta dalam sejarah Tiongkok. Ia mewarisi tahta pada usia 8 tahun, dalam usianya yang masih sangat dini itu, dia didampingi oleh keempat walinya dan neneknya, Ibusuri Xiaozhuang, yang banyak berpengaruh dalam kehidupannya.