20Ca Kalsium | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | /kalsium/[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | abu-abu kusam, perak; dengan warna kuning pucat[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalsium dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 20 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 2 (logam alkali tanah) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 4 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-s | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | logam alkali tanah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Ar] 4s2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 8, 2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 1115 K (842 °C, 1548 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 1757 K (1484 °C, 2703 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 1,55 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 1,378 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 8,54 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 154,7 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 25,929 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | +1,[3] +2 (oksida basa kuat) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 1,00 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 589,8 kJ/mol ke-2: 1145,4 kJ/mol ke-3: 4912,4 kJ/mol (artikel) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 197 pm perhitungan: 194 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 176±10 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 231 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | kubus berpusat muka (fcc) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan suara batang ringan | 3810 m/s (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | 22,3 µm/(m·K) (suhu 25 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 201 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 33,6 n nΩ·m (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | +40,0×10−6 cm3/mol[4] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Young | 20 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Shear | 7,4 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus curah | 17 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Rasio Poisson | 0,31 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Mohs | 1,75 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Brinell | 170–416 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7440-70-2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan dan isolasi pertama | H. Davy (1808) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop kalsium yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalsium atau zat kapur adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Ca dan nomor atom 20. Sebagai logam alkali tanah, kalsium merupakan logam reaktif yang membentuk lapisan oksida-nitrida gelap bila terpapar udara. Sifat fisik dan kimianya paling mirip dengan homolognya yang lebih berat, stronsium dan barium. Ia adalah unsur paling melimpah kelima di kerak Bumi, dan logam paling melimpah ketiga, setelah besi dan aluminium. Senyawa kalsium yang paling umum di Bumi adalah kalsium karbonat, ditemukan di batu kapur dan sisa-sisa fosil kehidupan laut awal,; gipsum, anhidrit, fluorit, dan apatit juga merupakan sumber kalsium. Nama kalsium berasal dari bahasa Latin calx "kapur", yang diperoleh dari memanaskan batu kapur.
Beberapa senyawa kalsium telah diketahui orang dahulu, meskipun sifat kimianya tidak diketahui sampai abad ke-17. Kalsium murni diisolasi pada tahun 1808 melalui elektrolisis oksidanya oleh Humphry Davy, yang menamai unsur tersebut. Senyawa kalsium banyak digunakan di banyak industri: dalam makanan dan obat-obatan untuk suplementasi kalsium, dalam industri kertas sebagai pemutih, sebagai komponen dalam semen dan insulator listrik, dan dalam pembuatan sabun. Di sisi lain, logam kalsium dalam bentuk murni hanya memiliki sedikit aplikasi karena reaktivitasnya yang tinggi; tetap saja, dalam jumlah kecil ia sering digunakan sebagai komponen paduan dalam pembuatan baja, dan kadang-kadang, sebagai paduan kalsium-timbal, dalam pembuatan baterai otomotif.
Kalsium adalah logam paling melimpah dan unsur paling melimpah kelima dalam tubuh manusia.[5] Sebagai elektrolit, ion kalsium (Ca2+) memainkan peran penting dalam proses fisiologis dan biokimia organisme dan sel: dalam jalur transduksi sinyal di mana mereka bertindak sebagai pembawa pesan kedua; dalam pelepasan neurotransmiter dari sel saraf; dalam kontraksi semua jenis sel otot; sebagai kofaktor dalam banyak enzim; dan dalam pembuahan.[5] Ion kalsium di luar sel penting untuk mempertahankan perbedaan potensial pada sintesis protein, pembentukan tulang, dan membran sel yang dapat dieksitasi.[5][6]