Kang Biauw Tjwan

Kang Biauw Tjwan
LahirDr. Kang Biauw Tjwan
KebangsaanIndonesia
Nama lainKang Biawun Tjwan
Peringatan: Page using Template:Infobox person with unknown parameter "1 = thumb" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox person with unknown parameter "2 = right" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox person with unknown parameter "3 = Dr? Kang Biauw Tjwan?" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox person with unknown parameter "birthdate" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox person with unknown parameter "deathplace" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox person with unknown parameter "birthplace" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox person with unknown parameter "deathdate" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Kang Biauw Tjwan (11 Januari 1932 – 2 Februari 2008) adalah seorang ilmuwan tanah, agronomi, dan agroforestri. Dr. Kang terkenal sebagai pelopor sistem budidaya lorong (alley cropping) di negara tropis.

Ia mendapat gelar insinyur dalam kesuburan tanah di Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1958. Ia kemudian kerja sebagai asisten dosen Prof. Go Ban Hong. Ia melanjutkan studinya di tingkat doktoral dan mendapat gelar PhD in Agronomy dari Universitas Purdue, di Purdue, Indiana, Amerika Serikat dari 1959 sampai 1962. Disertasinya berjudul: The reactions and tolerance mechanisms of partial root systems of corn seedlings to high salt concentrations in liquid and solid media di bawah bimbingan Prof. A.J. Ohlrogge. Setelah tamat, ia kembali menjabat sebagai dosen kesuburan tanah di IPB sampai 1965.

Selama di Indonesia, ia juga menjabat sebagai penasihat teknis untuk U.S. Agency for International Development (USAID) di Indonesia. Bersama Dr. H.F. Massey dari University of Kentucky dan Dr. S. Effendi, melalukan percobaan kesuburan tanah dan rekomendasi pemupukan untuk produksi jagung. Dia juga merupakan penasihat dalam program intensifikasi beras di Indonesia.

Pasca 1965 ia meninggalkan Indonesia, tahun 1966, bekerja untuk Food and Agricultural Organization (FAO) sebagai Profesor Tanah Tropis di University of Liberia di Monrovia. Sejak tahun 1969 ia menjabat posisi sebagai Principal Soil Scientist and Agroforester di International Institute of Tropical Agriculture (IITA) di Ibadan, Nigeria selama lebih dari 20 tahun.

Dr. Kang berjasa dalam mengembangkan sistem budidaya atau pola tanam lorong (alley cropping) sebagai alternatif dari pertanian tebang dan bakar (slash-and-burn). Alley cropping merupakan sistem budidaya di mana tanaman pangan ditanam di lorong di antara pohon atau semak/ rumput pagar atau kombinasi keduanya. Sistem pertanian ini membentuk lorong-lorong di antara pohon/ tanaman pagar, lorong tersebut dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman panagn seperti palawija dan hortikultura. Sistem ini memberikan kesuburan tanah seperti penambahan bahan organik darai pohon.

Dr. Kang juga mengembangkan agroforestri Arboreta pertama di benua Afrika tropis. Ia menulis lebih dari 170 publikasi ilmiah dalam bidang ilmu tanah dan agroforestri. Dalam karier profesionalnya, ia memberikan ceramah di berbagai universitas dan institut penelitian di dunia.

Dr. Kang menerima penghargaan Swedish Innovations for Development Association Honourable Mention di Swedia tahun 1990 atas berhasilnya menerapkan sistem budidaya lorong (alley cropping) di Nigeria, Filipina, and Indonesia. Penghargaan tersebut menyebutkan: "Dr.Kang telah berhasil menerapkan sistem pengolahan tanah yang permanen dan berkesinambungan, walaupun kerapatan populasi meningkat."

Ia juga mendapatkan penghargaan International Soil Science Award dari Soil Science Society of America tahun 1995. Selain penghargaan profesional, ia juga mendapatkan penghargaan berupa gelar Babaleye Agbe dari desa Alabata di Nigeria atas kontribusi dalam perkembangan pertainian.

Setelah pensiun, ia menetap di Haverhill, Amerika Serikat. Selain tetap mengikuti perkembangan ilmiah, ia mengembangkan hobinya dalam ukiran kayu.

Ia memiliki empat anak dan delapan cucu.

Dr. Kang meninggal pada 2 Februari 2008 pada usia 76 tahun, di Massachusetts General Hospital, Boston.


Developed by StudentB