Kanker paru-paru

Kanker Paru-paru
Sebuah Radiograf dada menunjukkan tumor di paru-paru (ditandai dengan panah)
Informasi umum
Nama lainKarsinoma Paru-paru
SpesialisasiOnkologi, Pulmonologi
TipeKarsinoma sel kecil (SCLC), Kanker paru-paru bukan sel kecil (NSCLC)
Faktor risiko
Aspek klinis
Gejala dan tandaBatuk (termasuk Batuk darah), Dispnea, Nyeri dada
Awal munculSetelah usia 40;[1] Rata-rata 70 Tahun[2]
DiagnosisPencitraan medis, Biopsi
Tata laksana
PencegahanHindari merokok dan mutagen lingkungan lainnya
PerawatanOperasi, Kemoterapi, Radioterapi, Terapi molekuler, Imunoterapi kanker
PrognosisKelangsungan hidup lima tahun: 10 to 20% (sebagian besar negara)[3]
Distribusi dan frekuensi
Prevalensi2.2 juta (2020)[3]
Kematian1.8 juta (2020)[3]

Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya. Sebagian besar kanker yang mulai di paru-paru, yang dikenal sebagai kanker paru primer, adalah karsinoma yang berasal dari sel epitelium. Jenis kanker paru yang utama adalah SCLC (kanker paru sel kecil), atau disebut juga kanker sel gandum, dan NSCLC (kanker paru non-sel-kecil). Gejala paling umum adalah batuk (termasuk batuk darah), berat badan turun dan sesak napas.[4] [5]

Penyebab paling umum kanker paru adalah paparan dalam jangka waktu yang lama terhadap asap tembakau,[6] yang menyebabkan 80–90% kanker paru.[4] Bukan perokok mencapai angka 10–15% dari kasus kanker paru,[7] dan kasus ini biasanya disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik,[8] gas radon,[8] asbestos,[9] dan polusi udara[8] termasuk asap rokok pasif.[10][11] Kanker paru dapat dilihat melalui foto rontgen dada dan tomografi komputer (CT scan). diagnosis dapat dipastikan dengan biopsi[12] yang biasanya dilakukan melalui prosedur bronkoskopi atau dipandu dengan CT. Perawatan dan hasil dalam jangka panjang tergantung pada tipe kanker, stadium (tingkat penyebaran), dan keadaan kesehatan pasien secara keseluruhan, diukur berdasarkan kondisi umum.

Perawatan biasanya meliputi pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi. NSCLC biasanya ditangani melalui pembedahan, sedangkan SCLC umumnya memberikan respons yang lebih baik terhadap kemoterapi dan radioterapi.[13] Secara keseluruhan, 15% dari penduduk di Amerika Serikat terdiagnosis kanker paru mencapai harapan hidup lima tahun setelah diagnosis.[14] Secara global, kanker paru merupakan penyebab utama kematian karena kanker pada laki-laki dan perempuan, dan bertanggung jawab untuk 1,38 juta kematian setiap tahunnya, hingga tahun 2008.[15]

[16]

  1. ^ Horn & Iams 2022, "Epidemiology".
  2. ^ Bade & Dela Cruz 2020, "Age".
  3. ^ a b c Sung et al. 2021, "Lung cancer".
  4. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Harrison
  5. ^ Oke Dimas Asmara, Eric Daniel Tenda, Gurmeet Singh, Ceva Wicaksono Pitoyo, Cleopas Martin Rumende, Wulyo Rajabto, Nur Rahmi Ananda, Ika Trisnawati, Eko Budiyono, Harik Firman Thahadian, E. Christiaan Boerma, Achmad Faisal, David Hutagaol, Wuryantoro Soeharto, Fahmi Radityamurti, Erika Marfiani, Pradana Zaky Romadhon, Fathur Nur Kholis, Hendarsyah Suryadinata, Arto Yuwono Soeroto, Soehartati A. Gondhowiardjo, Wouter H. van Geffen, Lung Cancer in Indonesia, Journal of Thoracic Oncology, Volume 18, Issue 9, 2023, Pages 1134-1145, ISSN 1556-0864, https://doi.org/10.1016/j.jtho.2023.06.010. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1556086423006317)
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Merck
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Thun
  8. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MurrayNadel46
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama O'Reilly
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AUTOREF
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AUTOREF1
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Holland-Frei78
  13. ^ Chapman, S (2009). "Chapter 31". Oxford Handbook of Respiratory Medicine (edisi ke-2nd). Oxford University Press. ISBN 9-780199-545162. 
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Collins
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama GLOBOCAN
  16. ^ Oke Dimas Asmara, Eric Daniel Tenda, Gurmeet Singh, Ceva Wicaksono Pitoyo, Cleopas Martin Rumende, Wulyo Rajabto, Nur Rahmi Ananda, Ika Trisnawati, Eko Budiyono, Harik Firman Thahadian, E. Christiaan Boerma, Achmad Faisal, David Hutagaol, Wuryantoro Soeharto, Fahmi Radityamurti, Erika Marfiani, Pradana Zaky Romadhon, Fathur Nur Kholis, Hendarsyah Suryadinata, Arto Yuwono Soeroto, Soehartati A. Gondhowiardjo, Wouter H. van Geffen, Lung Cancer in Indonesia, Journal of Thoracic Oncology, Volume 18, Issue 9, 2023, Pages 1134-1145, ISSN 1556-0864, https://doi.org/10.1016/j.jtho.2023.06.010. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1556086423006317)

Developed by StudentB