Kebebasan kognitif atau "hak untuk menentukan nasib sendiri secara mental", adalah kebebasan individu untuk mengontrol proses mental, kognisi, dan kesadaran diri mereka sendiri. Konsep ini telah menjadi bahan perdebatan sebagai perpanjangan dari prinsip yang mendasarinya, yaitu hak atas kebebasan berpikir.[1][2][3] Meskipun konsep ini relatif baru diperkenalkan, banyak ahli teori melihat kebebasan kognitif sebagai konsep yang semakin penting karena kemajuan teknologi dalam neurosains memungkinkan kemampuan yang terus berkembang untuk secara langsung memengaruhi kesadaran.[4] Kebebasan kognitif bukanlah hak yang diakui dalam perjanjian hak asasi manusia internasional mana pun, tetapi telah memperoleh tingkat pengakuan yang terbatas di Amerika Serikat, dan dianggap sebagai prinsip yang mendasari sejumlah hak yang diakui.[5]