Kehidupan

Kehidupan
Rentang waktu: Arkean - Sekarang (kemungkinan berasal dari Hadean)
Tumbuhan di Pegunungan Rwenzori, Uganda
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
(nama ilmiah: Biota)
Domain dan Kerajaan

Kehidupan di bumi:

Kehidupan adalah ciri yang membedakan objek fisik yang memiliki proses biologis (yaitu organisme hidup) dengan objek fisik yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah berhenti (karena telah mati) atau karena mereka tidak pernah memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati.[1][2] Ilmu yang berkaitan dengan studi tentang kehidupan adalah biologi.

Kehidupan hadir dalam berbagai bentuk organisme di Bumi, seperti tumbuhan, hewan, fungi, protista, arkea, dan bakteri[3]. Organisme hidup mengalami metabolisme, mempertahankan homeostasis, memiliki kemampuan untuk tumbuh, menanggapi rangsangan, bereproduksi, dan—melalui seleksi alam—beradaptasi dengan lingkungan mereka dalam generasi berturut-turut. Organisme hidup yang lebih kompleks dapat berkomunikasi melalui berbagai cara. Sifat-sifat umum dari organisme ini yaitu sel berbasis karbon dan air, dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang bisa diwariskan.

Abiogenesis adalah proses alami ketika kehidupan muncul dari benda tak hidup, seperti senyawa organik sederhana. Hipotesis ilmiah yang berlaku saat ini menjelaskan bahwa transisi dari entitas yang tidak hidup menjadi entitas yang hidup bukanlah sebuah peristiwa tunggal, tetapi proses bertahap yang semakin kompleks. Kehidupan di Bumi pertama kali muncul 4,28 miliar tahun yang lalu, setelah samudera terbentuk 4,41 miliar tahun yang lalu, dan tidak lama setelah Bumi terbentuk 4,54 miliar tahun yang lalu.[4][5] Bentuk kehidupan paling awal yang diketahui adalah mikrofosil bakteri.[6][7] Para peneliti umumnya berpikir bahwa kehidupan saat ini berasal dari dunia RNA, meskipun kehidupan berbasis RNA mungkin bukan kehidupan pertama yang pernah ada.[8][9][10] Percobaan Miller–Urey pada tahun 1952 dan penelitian serupa menunjukkan bahwa sebagian besar asam amino (materi penyusun protein yang digunakan oleh semua organisme hidup) dapat disintesis dari senyawa anorganik dalam kondisi yang dimaksudkan untuk meniru periode awal Bumi. Berbagai molekul organik kompleks ditemukan di Tata Surya dan di ruang antarbintang, dan molekul-molekul ini mungkin menjadi materi awal bagi pengembangan kehidupan di Bumi.[11][12][13][14]

Sejak awal, organisme di Bumi telah mengalami perubahan lingkungan dalam skala waktu geologi. Mereka juga telah beradaptasi untuk bertahan hidup di sebagian besar ekosistem dan kondisi. Beberapa mikroorganisme yang disebut ekstremofil tumbuh di lingkungan ekstrem (secara fisik atau geokimia) yang merusak sebagian besar organisme lain di Bumi. Sel dianggap unit struktural dan fungsional kehidupan. Ada dua jenis sel, yaitu prokariota dan eukariota, yang terdiri dari sitoplasma yang tertutup dalam membran dan mengandung banyak biomolekul seperti protein dan asam nukleat. Sel bereproduksi melalui pembelahan sel, yaitu proses ketika sel induk membelah menjadi dua sel anak atau lebih.

Pada masa lalu, ada banyak upaya untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan "kehidupan" melalui konsep usang seperti gaya odik, hylemorfisme, generasi spontan, dan vitalisme, yang kini telah dibantah oleh penemuan biologis. Aristoteles dianggap sebagai orang pertama yang mengklasifikasikan organisme. Carolus Linnaeus kemudian memperkenalkan sistem nomenklatur binomial untuk mengklasifikasikan spesies. Belakangan, kelompok dan kategori kehidupan baru ditemukan, seperti sel dan mikroorganisme, yang merevisi struktur hubungan di antara organisme hidup. Meskipun saat ini kehidupan hanya diketahui di Bumi, para ilmuwan berspekulasi akan keberadaan kehidupan ekstraterestrial. Sementara itu, kehidupan buatan adalah simulasi komputer atau rekonstruksi buatan manusia dalam segala aspek kehidupan, yang sering digunakan untuk memeriksa sistem yang berkaitan dengan kehidupan alami. Kematian adalah berhentinya semua fungsi biologis yang menopang suatu organisme secara permanen sehingga merupakan akhir dari kehidupannya. Kepunahan adalah istilah yang menggambarkan akhir kehidupan dari suatu kelompok atau takson, yang biasanya merujuk pada suatu spesies. Fosil adalah sisa-sisa organisme.

Dalam filsafat dan agama, konsepsi kehidupan dan sifatnya bervariasi. Keduanya menawarkan interpretasi mengenai bagaimana kehidupan berkaitan dengan keberadaan dan kesadaran, dan keduanya menyentuh isu-isu terkait, termasuk sikap hidup, tujuan, konsep tuhan atau dewa, jiwa atau kehidupan setelah kematian.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/> yang berkaitan

  1. ^ "Life". Dictionary. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  2. ^ "Life". Merriam-Webster. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  3. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  4. ^ Dodd, Matthew S.; Papineau, Dominic; Grenne, Tor; Slack, John F.; Rittner, Martin; Pirajno, Franco; O’Neil, Jonathan; Little, Crispin T. S. (Maret 2017). "Evidence for early life in Earth's oldest hydrothermal vent precipitates". Nature. 543 (7643): 60–64. doi:10.1038/nature21377. ISSN 0028-0836. 
  5. ^ Zimmer, Carl (1 Maret 2017). "Scientists Say Canadian Bacteria Fossils May Be Earth's Oldest". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  6. ^ "Oldest fossils ever found show life on Earth began before 3.5 billion years ago". University of Wisconsin–Madison. 18 Desember 2017. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  7. ^ Schopf, J. William; Kitajima, Kouki; Spicuzza, Michael J.; Kudryavtsev, Anatoliy B.; Valley, John W. (2 Januari 2018). "SIMS analyses of the oldest known assemblage of microfossils document their taxon-correlated carbon isotope compositions". Proceedings of the National Academy of Sciences. 115 (1): 53–58. doi:10.1073/pnas.1718063115. ISSN 0027-8424. 
  8. ^ Copley, Shelley D.; Smith, Eric; Morowitz, Harold J. (Desember 2007). "The origin of the RNA world: Co-evolution of genes and metabolism". Bioorganic Chemistry. 35 (6): 430–443. doi:10.1016/j.bioorg.2007.08.001. 
  9. ^ Orgel, Leslie E. (2003). "Some consequences of the RNA world hypothesis". Origins of Life and Evolution of the Biosphere. 33 (2): 211–218. doi:10.1023/A:1024616317965. 
  10. ^ Robertson, M. P.; Joyce, G. F. (1 Mei 2012). "The Origins of the RNA World". Cold Spring Harbor Perspectives in Biology. 4 (5): a003608–a003608. doi:10.1101/cshperspect.a003608. ISSN 1943-0264. PMC 3331698alt=Dapat diakses gratis. PMID 20739415. 
  11. ^ Ehrenfreund, P.; Cami, J. (1 Desember 2010). "Cosmic Carbon Chemistry: From the Interstellar Medium to the Early Earth". Cold Spring Harbor Perspectives in Biology. 2 (12): a002097–a002097. doi:10.1101/cshperspect.a002097. ISSN 1943-0264. PMC 2982172alt=Dapat diakses gratis. PMID 20554702. 
  12. ^ Perkins, Sid (8 April 2015). "Organic molecules found circling nearby star". Science. doi:10.1126/science.aab2455. ISSN 0036-8075. 
  13. ^ King, Anthony (14 April 2015). "Chemicals formed on meteorites may have started life on Earth". Chemistry World. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  14. ^ Saladino, Raffaele; Carota, Eleonora; Botta, Giorgia; Kapralov, Mikhail; Timoshenko, Gennady N.; Rozanov, Alexei Y.; Krasavin, Eugene; Di Mauro, Ernesto (26 Mei 2015). "Meteorite-catalyzed syntheses of nucleosides and of other prebiotic compounds from formamide under proton irradiation". Proceedings of the National Academy of Sciences. 112 (21): E2746–E2755. doi:10.1073/pnas.1422225112. ISSN 0027-8424. PMC 4450408alt=Dapat diakses gratis. PMID 25870268. 

Developed by StudentB