Bagian dari seri tentang |
Filsafat agama |
---|
Indeks artikel filsafat agama |
Kehidupan setelah kematian (terkadang disebut juga akhirat atau alam baka) adalah konsep tentang suatu alam, atau alam itu sendiri (baik bersifat fisik maupun transendental), yang di dalamnya suatu bagian esensial dari kesadaran atau identitas seorang individu berlanjut keberadaannya setelah kematian tubuhnya. Menurut berbagai gagasan tentang kehidupan setelah kematian, aspek penting dari seorang individu yang hidup setelah kematian jasmani kemungkinan adalah beberapa elemen parsial, ataupun keseluruhan jiwa atau roh, dari individu tersebut, yang dibawanya dan memberikan identitas diri. Keyakinan pada kehidupan setelah kematian, yang mungkin bersifat naturalis atau supranatural, kontras dengan keyakinan pada ketiadaan atau keterlupaan kekal.
Dalam beberapa pandangan populer, keberadaan yang berlanjut ini sering kali terjadi dalam alam rohani, dan dalam pandangan populer lainnya, seorang individu kemungkinan dilahirkan kembali ke dalam dunia ini serta memulai kembali siklus hidup yang lain, mungkin tanpa ingatan akan apa yang telah ia lakukan di masa lalu. Menurut pandangan yang terakhir disebutkan itu, kematian dan kelahiran kembali tersebut dapat terjadi berulang-ulang secara terus menerus sampai sang individu diperkenankan masuk ke suatu Dunia lain atau alam rohani. Pandangan-pandangan utama mengenai kehidupan setelah kematian berasal dari agama, esoterisme, dan metafisika.
Sejumlah sistem kepercayaan, seperti yang terdapat dalam tradisi Abrahamik, berpegang pada pandangan bahwa orang yang telah meninggal dunia pergi menuju suatu alam keberadaan tertentu setelah kematian jasmaninya, sebagaimana ditentukan oleh Tuhan, suatu dewa/dewi, atau penghakiman ilahi lainnya, berdasarkan keyakinan atau tindakan mereka selama hidupnya di dunia ini. Sebaliknya, dalam sistem reinkarnasi, seperti yang terdapat dalam agama-agama India, hakikat dari keberadaan lanjutan tersebut ditentukan langsung oleh tindakan-tindakan sang individu dalam kehidupannya yang terakhir, bukan ditentukan oleh keputusan dari kodrat atau makhluk lainnya.