Kekristenan

Kekristenan
Gereja Makam Suci
JenisUniversal
PenggolonganAbrahamik
Kitab suciAlkitab
TeologiMonoteistik
WilayahDi seluruh dunia
BahasaAramaik, Ibrani, Yunani dan Latin
DaerahDunia Kristiani
PendiriYesus
DidirikanAbad ke-1 M
Yudea, Kekaisaran Romawi
Terpisah dariYudaisme
Jumlah pengikutca2.4 miliar (disebut sebagai Umat Kristen)

Kekristenan[note 1] adalah agama Abrahamik monoteistik berasaskan riwayat hidup dan ajaran Yesus Kristus, yang merupakan inti sari agama ini. Agama Kristen adalah agama terbesar di dunia berdasarkan jumlah populasi,[1][2] dengan lebih dari 2,5 miliar pemeluk, atau sekitar 2,6 miliar jiwa[3][4][5] atau hampir sepertiga dari populasi dunia, yang disebut "umat Kristen".[note 2] Umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Juru Selamat umat manusia yang datang sebagai Mesias sebagaimana yang dinubuatkan dalam Alkitab Perjanjian Lama.[6]

Teologi Kristen terangkum dalam pengakuan-pengakuan seperti Pengakuan Para Rasul dan Pengakuan Nikea. Pengakuan-pengakuan iman ini berisi pernyataan bahwa Yesus telah menderita, kematian Yesus, dimakamkan, turun ke alam maut, dan bangkit dari maut, untuk mengaruniakan kehidupan kekal kepada siapa saja yang percaya kepadanya dan mengandalkannya demi beroleh pengampunan atas dosa-dosa yang telah mereka perbuat. Pengakuan-pengakuan ini juga menyatakan bahwa Yesus secara jasmani naik ke surga, tempat ia memerintah bersama Allah Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, dan bahwa ia kelak datang kembali untuk menghakimi orang-orang hidup dan orang-orang mati, serta mengaruniakan kehidupan kekal bagi para pengikutnya. Inkarnasi, karya pelayanan, penyaliban, dan kebangkitannya sering kali disebut "Injil", yang berarti "kabar baik".[note 3] Injil juga berarti catatan-catatan riwayat hidup dan ajaran Yesus, empat di antaranya—Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes—dianggap kanonik (sahih) dan dijadikan bagian dari Alkitab Kristen.

Agama Kristen adalah agama Abrahamik yang bermula sebagai sebuah sekte dari agama Yahudi era Kenisah kedua pada pertengahan abad pertama tarikh Masehi.[7][8] Sekte ini berasal dari Yudea, kemudian menyebar dengan pesat ke Eropa, Syam, Mesopotamia, Anatolia, Transkaukasia, Mesir, Etiopia, serta India, dan pada akhir abad ke-4 telah menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.[9][10][11] Sesudah Abad Penjelajahan, agama Kristen menyebar pula ke Benua Amerika, Australasia, Afrika Sub-Sahara, dan ke segenap penjuru dunia melalui karya misi dan kolonialisme.[12][13][14] Agama Kristen telah berperan besar dalam pembentukan Peradaban Dunia Barat.[15][16][17][18][19]

Sepanjang sejarahnya, agama Kristen telah mengalami skisma dan sengketa teologi yang memunculkan bermacam-macam gereja dan denominasi. Tiga cabang agama Kristen yang terbesar di dunia adalah Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur, dan rumpun besar denominasi Kristen Protestan. Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur saling memutuskan hubungan persekutuan dalam peristiwa Skisma Timur–Barat pada 1054, sementara rumpun Kristen Protestan muncul pada zaman reformasi abad ke-16 sebagai pecahan dari Gereja Katolik.[20]


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/> yang berkaitan

  1. ^ Zoll, Rachel (19 Desember 2011). "Study: Christian population shifts from Europe". Associated Press. Diakses tanggal 25 Februari 2012. 
  2. ^ "The Global Religious Landscape: Christianity" (PDF). Pew Research Center. December 2012. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 30 Juli 2012. 
  3. ^ 32,93% dari ~7,9 miliar penduduk dunia (di bagian 'People') "World". The World Factbook. CIA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-05. Diakses tanggal 2017-05-23. 
  4. ^ "Christianity 2015: Religious Diversity and Personal Contact" (PDF). gordonconwell.edu. Januari 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-05-25. Diakses tanggal 29 Mei 2015. 
  5. ^ ANALYSIS (19 Desember 2011). "Global Christianity". Pew Research Center. Diakses tanggal 17 Agustus 2012. 
  6. ^ Woodhead, Linda (2004). Christianity: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University Press. hlm. n.p. 
  7. ^ Robinson 2000, hlm. 229
  8. ^ Esler. The Early Christian World. hlm. 157f.
  9. ^ Religion in the Roman Empire, Wiley-Blackwell, oleh James B. Rives, halaman 196
  10. ^ Catholic encyclopedia New Advent
  11. ^ McManners, Oxford Illustrated History of Christianity, hlm. 301–303.
  12. ^ Muslim-Christian Relations. Amsterdam University Press. 2006. ISBN 978-90-5356-938-2. Diakses tanggal 18 Oktober 2007. Semangat untuk mewartakan Injil di kalangan umat Kristen juga disertai oleh kesadaran bahwa permasalahan pertama yang akan muncul adalah bagaimana melayani melayani sejumlah besar pemeluk baru. Simatupang mengatakan bahwa, jika jumlah umat Kristen meningkat menjadi dua atau tiga kali lipat, maka jumlah pelayan umat semestinya juga meningkat menjadi dua atau tiga kali lipat, peran serta umat awam harus dimaksimalkan, dan pelayanan agama Kristen bagi masyarakat luas melalui sekolah-sekolah, rumah-rumah sakit, dan panti-panti asuhan, harus diperbanyak. Selain itu, bagi Simatupang, misi Kristen harus terlibat dalam perjuangan menegakkan keadilan di tengah-tengah geliat modernisasi. 
  13. ^ Fred Kammer (1 Mei 2004). Doing Faith Justice. Paulist Press. ISBN 978-0-8091-4227-9. Diakses tanggal 18 Oktober 2007. Para teolog, uskup, dan pengkhotbah mendesak komunitas Kristen untuk berbelas kasih sebagaimana Allah mereka berbelas kasih, dengan berulang kali menegaskan bahwa jagat raya diciptakan demi kepentingan seluruh umat manusia. Mereka juga menerima dan mengembangkan ajaran menemukan Kristus dalam diri fakir miskin, dan kewajiban umat Kristen untuk melayani fakir miskin. Kongregasi-kongregasi religius dan pemimpin-pemimpin karismatik perseorangan mendorong pengembangan lembaga-lembaga penyantunan, panti-panti husada, balai-balai penyantunan peziarah, panti-panti asuhan, rumah-rumah penampungan bagi ibu-ibu yang tidak menikah yang menjadi cikal bakal "jaringan besar rumah-rumah sakit, panti-panti asuhan, dan sekolah-sekolah pada zaman modern, untuk melayani fakir miskin dan masyarakat luas." 
  14. ^ Christian Church Women: Shapers of a Movement. Chalice Press. Maret 1994. ISBN 978-0-8272-0463-8. Diakses tanggal 18 Oktober 2007. Di provinsi-provinsi tengah di India, mereka mendirikan sekolah-sekolah, panti-panti asuhan, rumah-rumah sakit, dan gereja-gereja, serta mewartakan pesan Injil di zenanas. 
  15. ^ Religions in Global Society – Halaman 146, Peter Beyer – 2006
  16. ^ Cambridge University Historical Series, An Essay on Western Civilization in Its Economic Aspects, hlm.40: Hebraisme, sebagaimana Helenisme, telah menjadi faktor mahapenting dalam perkembangan peradaban barat; Agama Yahudi, selaku pendahulu agama Kristen, secara tidak langsung memiliki andil besar dalam pembentukan cita-cita dan moralitas bangsa-bangsa barat semenjak zaman Kristen.
  17. ^ Caltron J.H Hayas, Christianity and Western Civilization (1953),Stanford University Press, hlm.2: "Tampilan-tampilan khas tertentu dari peradaban barat kita itu — yakni peradaban Eropa Barat dan Amerika — telah dibentuk terutama oleh Yahudi – Yunani – Kristen, Katolik maupun Protestan."
  18. ^ Horst Hutter, University of New York, Shaping the Future: Nietzsche's New Regime of the Soul And Its Ascetic Practices (2004), hlm.111:tiga pendiri besar budaya barat, yakni Sokrates, Yesus, dan Plato.
  19. ^ Fred Reinhard Dallmayr, Dialogue Among Civilizations: Some Exemplary Voices (2004), hlm.22: Peradaban barat kadang-kadang pula digambarkan sebagai peradaban "Kristen" atau peradaban "Yahudi Kristen".
  20. ^ S. T. Kimbrough, ed. (2005). Orthodox and Wesleyan Scriptural understanding and practice. St Vladimir's Seminary Press. ISBN 978-0-88141-301-4. 

Developed by StudentB