Kekristenan di Mongolia merupakan agama minoritas. Data persis jumlah orang Kristen bervariasi karena tidak ada statistik nasional yang telah dirilis. Pada tahun 2005, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melaporkan bahwa sekitar 24.000 orang Kristen hidup di ibu kota Mongolia, Ulaanbaatar, yaitu sekitar 2,5 persen dari total populasi yang terdaftar seluruh kota.[1] Dengan berakhirnya rezim komunis Mongolia pada tahun 1990, angka pengikut Kristen terus meningkat lagi.
Kelompok misionaris Kristen asing telah kembali ke Mongolia, termasuk Katolik Roma, Lutheran, Ortodoks Rusia, Presbiterian, Advent Hari Ketujuh, berbagai kelompok Protestan evangelis, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (Gereja LDS) dan Saksi-Saksi Yehuwa. Ada sekitar 200 gereja Injili di Mongolia.[2] Menurut kelompok misionaris Kristen Barnabas Fund, jumlah orang Kristen meningkat dari hanya empat pada tahun 1989 menjadi sekitar 40.000 pada 2008.[3]