Kepresidenan Benggala বেঙ্গল প্রেসিডেন্সি | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kepresidenan di India Britania | |||||||||||||
22 Oktober 1765–1947 | |||||||||||||
Kepresidenan Benggala pada masa puncak kejayaannya pada 1858 | |||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||
Era sejarah | Imperialisme Baru | ||||||||||||
22 Oktober 1765 | |||||||||||||
1947 | |||||||||||||
| |||||||||||||
Sekarang bagian dari | Bangladesh, India, Pakistan, Burma, Singapura dan Malaysia |
Kepresidenan Benggala adalah subdivisi kolonial (kepresidenan) yang sempat menjadi terbesar di India Britania, dengan kursinya di Kalkuta, ibu kota teritorial Inggris di Asia Selatan sampai 1911. Pada puncak kejayaannya pada abad ke-19, kepresidenan tersebut terhampar dari provinsi saat ini Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan di barat sampai Burma, Singapura dan Penang di timur. Gubernur Benggala menggantikan Viceroy India selama beberapa tahun. Kebanyakan wilayah kepresidenan tersebut kemudian masuk dalam provinsi dan koloni mahkota India Britania lainnya. Pada 1905, wilayah Benggala yang tersisa terpisah dengan Benggala Timur dan Assam yang bermarkas besar di Dacca dan Shillong (ibu kota musim panas). India Britanai dirombak pada 1912 dan kepresidenan tersebut disatukan lagi dalam provinsi pemakai bahasa Bengali tunggal.
Kepresidenan Benggala didirikan pada 1765, setelah kekalahan penguasa independen terakhir Nawab dari Benggala di Pertempuran Plassey pada 1757. Benggala menjadi pusat ekonomi, budaya dan pendidikan di British Raj. Wilayah tersebut menjadi pusat Renaisans Bengali pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 dan tempat bertumbuhnya Gerakan Kemerdekaan India.
Pemisahan India Britania mengakibatkan Benggala terpecah berdasarkan pada agama, antara Benggala Barat dan Benggala Timur.