Bagian dari seri |
Paleontologi |
---|
Kategori |
Kepunahan massal atau krisis biotik adalah peristiwa menurunnya keanekaragaman hayati di Bumi. Peristiwa kepunahan massal biasanya ditandai dengan perubahan besar dalam hal keanekaragaman dan kelimpahan organisme mutiseluler. Hal ini terjadi ketika laju kepunahan meningkat berbanding dengan laju spesiasi. Karena mayoritas keanekaragaman dan biomassa bumi ada pada organisme mikrob, tetapi sulit diukur, kepunahan massal hanyalah merujuk pada pemantauan yang mudah terpantau dan tidak memiliki efek terhadap keanekagaraman dan kelimpahan kehidupan keseluruhan bumi.
Lebih dari 97% spesies yang pernah hidup telah punah, tetapi kepunahan terjadi dengan laju yang berbeda-beda. Berdasarkan catatan fosil, laju latar kepunahan di Bumi adalah sekitar dua sampai lima famili avertebrata dan vertebrata laut setiap juta tahun. Fosil organisme laut sering digunakan untuk mengukur laju kepunahan karena catatannya yang lebih unggul dan mempunyai jangkauan stratigrafi yang lebih besar daripada organisme darat
Sejak bermulanya kehidupan di Bumi, telah terjadi beberapa kejadian kepunahan massal yang melebihi laju kepunahan latar. Peristiwa kepunahan yang terbaru, peristiwa kepunahan Kapur-Tersier, terjadi 65 juta tahun yang lalu Peristiwa ini menarik perhatian karena peristiwa ini menandakan kepunahan hampir semua spesies dinosaurus, yang pada periode tersebut merupakan hewan yang paling dominan. Pada 540 juta tahun terakhir, telah terdapat 5 peristiwa kepunahan besar yang memunahkan lebih dari 50% spesies.
Perkiraan jumlah kepunahan massal pada 540 juta tahun terakhir ini berkisar antara lima sampai dengan dua puluh. Perbedaan ini berakar dari perbedaan batasan-batasan yang digunakan untuk merujuk pada suatu kejadian kepunahan sebagai "besar" atau "utama" dan perbedaan pada data yang digunakan untuk mengukur keanekaragaman.
Diperkirakan Bumi telah mengalami 5 kali peristiwa Kepunahan Massal dan 1 peristiwa kepunahan sedang berlangsung :[1]