Butuan Kuno But'ban [1] | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
sebelum 989–1521 | |||||||||||||
Ibu kota | Kota Butuan | ||||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Butuanon,[2] Melayu Kuno | ||||||||||||
Agama | Hindu, Buddha dan animisme | ||||||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||
• Didirikan | sebelum 989 | ||||||||||||
• Referensi historis pertama | 1001 | ||||||||||||
• Bergabung dengan Spanyol | 1521 | ||||||||||||
• Dikuasai oleh Spanyol | 1521 | ||||||||||||
Mata uang | Piloncitos[3] | ||||||||||||
| |||||||||||||
Sekarang bagian dari | Filipina | ||||||||||||
Bagian dari seri artikel mengenai |
Sejarah Filipina |
---|
Garis waktu |
Kerajaan Butuan (bahasa Tagalog: Kaharian ng Butuan; bahasa Butuanon: Gingharian hong Butuan; bahasa Cebu: Gingharian sa Butuan; Hanzi: 蒲端國, Púduānguó) adalah sebuah kerajaan prakolonial Filipina yang berpusat di utara Mindanao di Butuan, selatan Filipina. Kerajaan ini terkenal akan pertambangan emas, dan jaringan perdagangan yang luas di kawasan Nusantara. Kerajaan ini menjalin hubungan dagang dengan negara-negara seperti Jepang, Tiongkok, India, Indonesia, Persia, Kamboja, dan Thailand.[4][5]
Balangay (perahu cadik besar) yang pernah ditemukan di sepanjang tepi timur dan barat Sungai Libertad merupakan jejak historis Kerajaan Butuan, di mana Butuan dianggap sebagai pelabuhan niaga utama di wilayah Caraga selama era prakolonial.[6]