Kerajaan Galuh | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
670–1482 | |||||||||
Wilayah Kerajaan Bersatu Sunda dan Galuh | |||||||||
Ibu kota | |||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Sunda Kuno, Sanskerta | ||||||||
Agama | • Sunda Wiwitan • Hindu • Buddha • Islam | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Raja | |||||||||
• 670 - 702 | Wretikandayun | ||||||||
• 702 - 709 | Suraghana | ||||||||
• 709 - 716 | Sanna | ||||||||
• 716 - 723 | Purbasora | ||||||||
• 723 - 732 | Sanjaya | ||||||||
• 732 - 739 | Tamperan Barmawijaya | ||||||||
• 739 - 746 | Ciung Wanara | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Pemisahan diri dari Tarumanegara di bawah Wretikandayun | 670 | ||||||||
• Penyatuan Sunda dan Galuh di bawah Sri Baduga Maharaja | 1482 | ||||||||
Mata uang | Mata uang emas dan perak | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Indonesia | ||||||||
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Kerajaan Galuh (aksara Sunda: ᮊᮛᮏᮃᮔ᮪ ᮌᮜᮥᮂ) adalah kerajaan bercorak Hindu di Indonesia, yang wilayahnya terletak antara Sungai Citarum di sebelah barat dan Sungai Cisarayu (Serayu) juga Cipamali (Kali Brebes) di sebelah timur. Kerajaan ini adalah penerus dari kerajaan Kendan, bawahan Tarumanagara.[4][5][6]
Sejarah mengenai Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno Carita Parahiyangan, suatu naskah berbahasa Sunda yang ditulis pada awal abad ke-16. Dalam naskah tersebut, cerita mengenai Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang menjadi raja resi selama 15 tahun. Selanjutnya, kekuasaan ini diwariskan kepada putranya di Galuh yaitu Sang Wretikandayun.[7]
Saat Linggawarman, raja Tarumanagara yang berkuasa dari tahun 666 meninggal dunia pada tahun 669, kekuasaan Tarumanagara jatuh ke Sri Maharaja Tarusbawa, menantunya dari Sundapura, salah satu wilayah di bawah Tarumanagara. Karena Tarusbawa memindahkan kekuasaan Tarumanagara ke Sundapura, pihak Galuh, dipimpin oleh Wretikandayun (berkuasa dari tahun 612), memilih untuk berdiri sebagai kerajaan mandiri. Kerajaan Galuh dan Sunda sepakat berbagi wilayah dan menjadikan Sungai Citarum sebagai batasnya.