Negeri Kesultanan Deli Darul Maimun كسولتانن دلي | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1632–Sekarang | |||||||||||
Wilayah Kesultanan Deli dan beberapa kerajaan Melayu di Sumatra Timur pada tahun 1930 | |||||||||||
Ibu kota | |||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Melayu, Karo | ||||||||||
Agama | Islam (Resmi) | ||||||||||
Pemerintahan | Monarki Kesultanan dibawah Kedatukan | ||||||||||
Sultan | |||||||||||
• 1632–1669 | Tuanku Panglima Gocah Pahlawan | ||||||||||
• 1873–1924 | Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah | ||||||||||
• 1945–1967 | Sultan Osman Al Sani Perkasa Alamsyah | ||||||||||
• 2005–Sekarang | Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alamsyah | ||||||||||
Sejarah | |||||||||||
• Pendirian | 1632 | ||||||||||
1946 Sekarang | |||||||||||
| |||||||||||
Kesultanan Deli adalah sebuah kesultanan yang didirikan pada tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli dan merupakan salah satu dari 4 subjek Kerajaan yang mana Raja dinobatkan oleh Kedatukan Sunggal (kini Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Indonesia). Kesultanan Deli masih tetap eksis hingga kini meski tidak lagi mempunyai kekuatan politik setelah berakhirnya Perang Dunia II dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia.