Dinasti Mamluk | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1206–1290 | |||||||||||||||
Ibu kota | [1] | ||||||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Persia (resmi)[2] | ||||||||||||||
Agama | Islam Sunni | ||||||||||||||
Pemerintahan | Kesultanan | ||||||||||||||
Sultan | |||||||||||||||
• 1206–1210 | Qutb ud-Din Aibak | ||||||||||||||
• 1287–1290 | Muiz ud din Qaiqabad | ||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||
• Didirikan | 1206 | ||||||||||||||
• Dibubarkan | 1290 | ||||||||||||||
| |||||||||||||||
Sekarang bagian dari | |||||||||||||||
Dinasti Mamluk (bahasa Persia: سلطنت مملوک) didirikan oleh seorang jendral keturunan Turki bernama Qutb ud-Din Aibak, yang berkuasa di India Utara dari tahun 1209 hingga 1290. Hingga 1526 Kesultanan Delhi dikuasai beberapa dinasti asing yang tidak berkaitan dan Dinasti Mamluk ini merupakan salah satu dari lima dinasti asing yang berkuasa.[3][4][5] Qutb Aybak menjabat sebagai jenderal Kesultanan Ghore dari 1191 hingga 1206. Pada masa itu dia memimpin invasi ke India Utara dan berhasil menguasai beberapa wilayah disekitaran sungai Gangga.