Komet atau kelodan adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk elips/lonjong, parabolis, atau hiperbolis.[1]
Istilah "komet" berasal dari bahasa Yunani, kometes (κομήτης) yang berarti "rambut panjang".[2] Istilah lainnya adalah bintang berekor[3] yang tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang.[3] Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor mirip 'kukus' atau berdebu.[4] Di samping itu, ekornya juga mirip buah kemukus yang dikeringkan.
Komet terbentuk dari es dan debu.[5] Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari.[1] Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor.[5] Komet juga mengelilingi Matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya.[6] Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda.[6] Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan km.[2] Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet.[7] Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.[7]
Komet dapat dilihat ketika masih jauh dari matahari, bagian yang pertama kali dilihat adalah inti komet. Komet merupakan benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku.
Komet sering juga disebut dengan bintang berekor. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Komet merupakan benda angkasa seperti lapisan batu yang terlihat mempunyai cahaya dikarenakan adanya gesekan-gesekan atom-atom di udara.