Komunisasi umumnya mengacu kepada sebuah teori komunis kontemporer di mana terdapat "percampuran antara anarkis insureksioner, komunis ultra-kiri, kelompok pasca-otonomis, aliran anti-politik, kelompok-kelompok seperti Komite Tak Terlihat, serta aliran-aliran yang ‘mengomunisasikan’ secara lebih eksplisit, seperti Théorie Communiste."[1] Perlu diingat bahwa terdapat perbedaan besar dalam persepsi dan penggunaan istilah ini. Beberapa kelompok memulainya dari kegiatan sukarela (Tiqqun, Komite Tak Terlihat), sementara yang lainnya merasa bahwa komunisasi muncul secara historis dan sosial dari perkembangan modal dalam beberapa dasawarsa terakhir (Endnotes, Théorie Communiste).