Artikel ini merupakan bagian dari seri mengenai: |
Komunisme |
---|
Komunisme primitif adalah sebuah konsep yang berasal dari Karl Marx dan Friedrich Engels yang berpendapat bahwa masyarakat pemburu-peramu secara tradisional berdasarkan pada hubungan sosial egalitarian dan kepemilikan bersama.[1] Sebuah inspirasi utama bagi Marx dan Engels adalah deskripsi Lewis Henry Morgan tentang "komunisme dalam kehidupan" yang dipraktikkan oleh Bangsa Iroquois dari Amerika Utara.[2] Dalam model struktur sosioekonomi Marx, masyarakat dengan komunisme primitif tak memiliki struktur kelas sosial hierarkial atau akumulasi kapital.[3]
Engels menawarkan teorisasi komunisme primitif mendetail pertama pada 1884, dengan publikasi Asal Muasal Keluarga, Kepemilikan Pribadi, dan Negara. Marx dan Engels memakai istilah tersebut lebih luas ketimbang Marxis-Marxis pada masa berikutnya, dan tak hanya diterapkan kepada pemburu-peramu namun juga beberapa komunitas pertanian subsisten. Tak ada kesepakatan antara para cendekiawan, termasuk para Marxis, soal keberadaan sejarah, atau keberlangsungan, dari komunisme primitif.
Marx dan Engels juga menyinggung soal bagaimana akumulasi kapitalis memperkaya dirinya sendiri dalam organisasi-organisasi sosial dari komunisme primitif. Selain itu, dalam penyinggungan pribadi pada tahun yang sama saat Asal Muasal Keluarga diterbitkan, Engels menyerang kolonialisme Eropa, menyebut rezim Belanda di pulau Jawa secara langsung mengorganisir produksi pertanian dan mendapatkan untung darinya, "atas dasar komunitas desa komunistik lama".[4] Ia menambahkan bahwa kasus-kasus seperti Hindia Belanda, India Britania dan Kekaisaran Rusia menunjukkan "bagaimana komunisme primitif saat ini dipoles ... basis murni dan utama dari eksploitasi".