Konflik Papua adalah konflik militer yang tejadi di wilayah Papua, Indonesia. diawali pada tahun 1961, muncul keinginan Belanda untuk membentuk negara Papua Barat yang terlepas dari Indonesia,[19] Langkah Belanda ini kemudian ditentang oleh Presiden Indonesia, Soekarno dengan mendekatkan diri pada negara komunis terutama Uni Soviet.[20] Sikap Soekarno ini membuat takut Belanda dan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy. Sebab jika hal itu dibiarkan maka Indonesia kemungkinan menjadi negara komunis terbesar di Asia Tenggara.[21][22] Ketakutan itu lalu membuat Belanda mengambil sikap untuk menyerahkan masalah Papua ke PBB. Dari dan melalui PBB, Belanda mengambil sikap untuk keluar dari Papua dan tidak jadi mengambil, merebut, dan menjajah Papua lalu Papua diserahkan "kembali" ke Indonesia dengan syarat memberi kesempatan pada rakyat Papua untuk menentukan sikap sendiri atau referendum (Penentuan Pendapat Rakyat/PEPERA).
- ^ ""West Papua: The Issue That Won't Go Away for Melanesia"". www.lowyinstitute.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-06. Diakses tanggal 2020-08-08.
- ^ Indonesia, C. N. N. "Menlu Respons soal Gubernur Papua Nugini Dukung Papua Merdeka". internasional. Diakses tanggal 2020-08-08.
- ^ "Australia risks Papua conflict role -- activists". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2007-03-27. Diakses tanggal 2020-08-08.
- ^ "Ending our pragmatic complicity in West Papua". www.abc.net.au (dalam bahasa Inggris). 2013-10-28. Diakses tanggal 2020-08-08.
- ^ "Australia should go to Papua and see the human rights situation for itself". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2016-11-04. Diakses tanggal 2020-08-08.
- ^ "Libyan terrorism: the case against Gaddafi. - Free Online Library". www.thefreelibrary.com. Diakses tanggal 2020-08-08.
- ^ Briantika, Adi. "TPNPB Klaim Tembak Mati Mata-Mata di Intan Jaya, Papua". tirto.id. Diakses tanggal 2020-07-25.
- ^ Papua, Jagat (30 August 2019). "Barisan Merah Putih Dukung Tanah Papua Sebagai Bagian Dari NKRI Yang Sah". Jagat Papua. Diakses tanggal 2020-07-25.
- ^ "KKB Kembali Berulah, Warga di Intan Jaya Resah". kompas.id. 1 February 2021. Diakses tanggal 2021-02-16.
- ^ The current status of the Papuan pro-independence movement (PDF) (Laporan). IPAC Report. Jakarta: Institute for Policy Analysis of Conflict. 24 August 2015. OCLC 974913162. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 September 2015. Diakses tanggal 24 October 2017.
- ^ "38 Year TPN-OPM No Unity and Struggle After the Reformation" (PDF). National Liberation Army of West Papua (TPNPB). 9 June 2016. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 24 October 2017. Diakses tanggal 24 October 2017.
- ^ Maran, Major Arm Fence D (2008). Anatomy of Separatists (PDF) (Laporan). Indonesian intelligence. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 October 2011. Diakses tanggal 22 October 2017.
- ^ "West Papua liberation movement announces provisional govt". RNZ. 3 December 2020. Diakses tanggal 29 December 2022.
- ^ Tasevki, Olivia. "West Papua's Quest for Independence". The Diplomat (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-23.
- ^ Lestari, Sri. "Ribuan pengunjuk rasa tuntut kemerdekaan Papua Barat". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-12-23.
- ^ a b "Kekerasan di Papua Telan Ratusan Korban Jiwa, Mayoritas Warga Sipil | Databoks".
- ^ Crocombe, R. G. (2007). Asia in the Pacific Islands: Replacing the West. Suva, Fiji: IPS Publications, University of the South Pacific. hlm. 287. ISBN 9789820203884.
- ^ Jacob, Frank (5 August 2019). Genocide and Mass Violence in Asia: An Introductory Reader (dalam bahasa Inggris). Walter de Gruyter GmbH & Co KG. hlm. 161. ISBN 978-3-11-065905-4.
- ^ "Papua als Teil Indonesiens". Indonesia-portal.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-19. Diakses tanggal 2011-04-15.
- ^ "Free Papua Movement (OPM)". Fas.org. Diakses tanggal 2011-04-15.
- ^ "Protest and Punishment" (PDF). Diakses tanggal 2011-04-15.
- ^ "Protest and Punishment | Human Rights Watch". Hrw.org. 2007-02-20. Diakses tanggal 2011-04-15.