Konkresi

Charles Darwin adalah salah satu tokoh yang mempengaruhi Alfred North Whitehead dalam menyusun sistem filsafatnya yang disebut filsafat organisme atau filsafat proses

Konkresi atau concrescence adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alfred North Whitehead untuk menunjukkan proses pembentukan bersama-sama suatu entitas aktual yang belum berbentuk tetapi hendak mewujudkan dirinya menjadi suatu entitas aktual yang penuh (satisfaction) berdasarkan datum-datum atau informasi-informasi yang ada di alam semesta.[1] Proses pembentukan entitas aktual ini terjadi berdasarkan datum-datum yang ada.[2] Proses konkresi dapat dikatakan sebagai proses subjektifikasi.[3] Proses subjektifikasi adalah proses menjadi bentuk tertentu.[4] Proses entitas aktual menjadi entitas aktual yang lainnya inilah yang disebut konkresi.[5] Konkresi terjadi bukan karena adanya data tunggal atau informasi tunggal yang ada di semesta melalui satu entitas aktual.[6] Konkresi terjadi berdasarkan beragam datum-datum yang dihasilkan melalui proses objektivikasi entitas aktual.[6] Tujuan dari bentuk entitas aktual bukanlah sesuatu yang ada sebelum proses perwujudan.[3] Tujuan dari keberbentukan entitas aktual berada dalam proses.[3] Bukan mendahului konkresi tetapi berjalan bersama-sama dengan proses konkresi.[3] Di dalam filsafat proses, peristiwa konkresi tidak terlepas dari prehensi.[3] Prehensi adalah sebuah proses merasakan.[1] Entitas aktual yang satu merasakan datum-datum entitas aktual yang lainnya.[1] Peristiwa konkresi menjadi mungkin jika proses prehensi terjadi.[1] Melalui konkresi, potensi-potensi yang mungkin dalam pembentukan entitas aktual akan tumpang-tindih.[1] Aktivitas tumpang-tindih ini menjadi wajar dalam konkresi.[1] Karena tumpang-tindih yang terjadi antara entitas aktual-entitas aktual, potensi-potensi kemunculan entitas aktual-entitas aktual yang lain akan beragam satu sama lain.[3]

  1. ^ a b c d e f (Indonesia)Sudarminta. 1991, Filsafat Proses, Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 37.
  2. ^ (Indonesia)Emanuel Bria. 2008, Jika Ada Tuhan Mengapa Ada Kejahatan: Percikan Filsafat Whitehead. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 36-38.
  3. ^ a b c d e f (Indonesia)Paulus Budi Kleden. 2002, Dialog Antragama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead. Maumere: Ledalero. Hlm. 23-25.
  4. ^ (Inggris)Robert Audi. 1995, The Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge: The Press Syndicate of the University of Cambridge. Hlm. 851-853.
  5. ^ (Inggris)John B. Cobb dan David Ray Griffin. 1976, Process Theology, An Introduction. Philadelphia: The Westminster Press. Hlm. 15-16.
  6. ^ a b (Indonesia)Albert North Whitehead. Filsafat Proses, Proses dan Realitas Dalam Kajian Kosmologi. 2009, Kreasi Wacana. Hlm. 46-48

Developed by StudentB