Kota Bengkulu
| |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Abjad Jawi | بڠكولو |
• Aksara Rejang | ꥏꤷꥍꤰꥈꤾꥈ |
Julukan:
| |
Motto: Dari Bumi Merah Putih untuk Indonesia | |
Koordinat: 3°47′44″S 102°15′33″E / 3.7956°S 102.2592°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Bengkulu |
Tanggal berdiri | 17 Maret 1719 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Arif Gunadi (Pj.) |
• Wakil Wali Kota | lowong |
• Sekretaris Daerah | Eka Rika Rino (Pj.) |
Luas | |
• Total | 152 km2 (59 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 394.192 |
• Kepadatan | 2,600/km2 (6,700/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Melayu Bengkulu, Rejang, Enggano, Mukomuko, Pekal |
• IPM | 83,38 (2023) sangat tinggi [3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 736 |
Pelat kendaraan | BD xxxx A*/C*/E*/I*/L*/U*/V* |
Kode Kemendagri | 17.71 |
Kode SNI 7657:2023 | BGL |
DAU | Rp 714.915.957.000,00- (2020)[4] |
Situs web | www |
Kota Bengkulu (bahasa Inggris: Bencoolen; Rejang: ꥏꤷꥍꤰꥈꤾꥈ, abjad Jawi: كوتا بڠكولو) adalah sebuah kota sekaligus menjadi ibu kota provinsi di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatra, setelah Kota Padang. Sebelumnya kawasan ini suatu kesatuan dengan Kesultanan Palembang Darussalam, Kemudian dikuasai Inggris sebelum diserahkan kepada Belanda. Kota ini juga menjadi tempat pengasingan Bung Karno dalam kurun tahun 1939–1942 pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan menjadi kota kelahiran salah satu istrinya, Fatmawati.
Kota Bengkulu memiliki luas wilayah sebesar 152,00 km²[5] dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 sebesar 371.828 jiwa yang terdiri atas 187.655 orang laki-laki dan 184.173 orang perempuan, dan sebanyak 394.192 jiwa pada pertengahan tahun 2024.[2] Kota Bengkulu berbatasan dengan Kabupaten Seluma di bagian selatan, Samudra Hindia di bagian barat dan Kabupaten Bengkulu Tengah di bagian utara dan timur.[6]