5°9′28.4″S 119°19′14.9″E / 5.157889°S 119.320806°E
Kota Makassar
| |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Makassar | Mangkasara’ / Jumpandang مَعْۨكَاسَارَاءْ / جُومْڡَۨانْدَاعْۨ (Serang) ᨆᨀᨔᨑ / ᨍᨘᨄᨉ (Lontara’) |
• Bugis | Mangkasa’ / Juppandang مَعْۨكَاسَاءْ / جُوڡَّۨانْدَاعْۨ (Sérang) ᨆᨃᨔ / ᨍᨘᨄᨉ (Lontara’) |
• Melayu Makassar | Mengkasar / Jong Pandang مڠكاسر / جوڠ ڤندڠ (Jawi) ᨆᨙᨀᨔ / ᨍᨚ ᨄᨉ (Lontarak) |
Julukan: | |
Motto: Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai Ketika suatu keputusan telah diambil, maka seharusnya tidak ada lagi keragu-raguan | |
Koordinat: 5°07′59″S 119°24′49″E / 5.1331°S 119.4136°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Tanggal berdiri | 4 Juli 1959[1] |
Dasar hukum | UU No. 29 Tahun 1959[1] |
Hari jadi | 9 November 1607 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Andi Arwien Azis (Pjs.) |
• Wakil Wali Kota | lowong |
• Sekretaris Daerah | Irwan Rusfiady Adnan (Pj.) |
• Ketua DPRD | Supratman |
Luas | |
• Total | 175,77 km2 (67,87 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.477.861 |
• Kepadatan | 8,400/km2 (22,000/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Melayu Makassar, Tae, Jawa, Tionghoa |
• IPM | 83,52 (2023) ( Sangat Tinggi )[5] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 411 |
Kode ISO 3166 | ID-SN |
Pelat kendaraan | DD xxxx |
Kode Kemendagri | 73.71 |
Kode SNI 7657:2023 | MKS |
APBD | Rp 4.766.440.000.000,00- (2023)[7] |
PAD | Rp 2.360.630.000.000,00- (2023)[7] |
DAU | Rp 1.383.437.987.000,00- (2023) |
DAK | Rp 495.927.815.000,00- (2023) |
Situs web | makassarkota.go.id |
Kota Makassar (Lontara Makassar: ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ, transliterasi: Kota Mangkasara' , Lontara Makassar: ᨀᨚᨈ ᨍᨘᨄᨉ, transliterasi: Kota Jumpandang; Lontara Bugis: ᨀᨚᨈ ᨆᨃᨔ, transliterasi: Kota Mangkasa' , Lontara Bugis: ᨀᨚᨈ ᨍᨘᨄᨉ, transliterasi: Kota Juppandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Sebelumnya, kota Makassar lebih dulu daripada yang sejak 1971 hingga 1999 sebagai Ujung Pandang[1] ini kemudian dikembalikan nama Makassar untuk menghormati tuan rumah Makassar Asli dan merupakan kota terbesar di wilayah Indonesia Timur dan pusat kota terbesar ketiga di Indonesia dari jumlah penduduk setelah Jakarta, Surabaya, Makassar.[8][9][10] Kota ini terletak di pesisir barat daya dan pulau makassar Sulawesi, Selat Makassar. penduduk yang mendiami kota ini adalah suku Makassar yang Asli makassar sebut dirinya MANGKASARA (paling dominan) dan pendatang dari orang-orang Bugis, Jawa, Mandar, Toraja, Sunda, Tionghoa dan lain-lain.
Menurut Bappenas, Makassar adalah salah satu dari pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan , Jakarta, dan Surabaya.[11][12] Dengan memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan jumlah penduduk lebih dari 2,3juta jiwa, kota ini berada di urutan ketiga kota terbesar di Indonesia dari jumlah penduduk setelah Jakarta, Surabaya, Makassar .[10][13][14] dan Makanan khas Makassar yang umum dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang, Kue Tori, Pallu butung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama AGAMA