Kota Palu | |
---|---|
Julukan: Kota Teluk | |
Motto: Maliu Nti Nuvu | |
Koordinat: 0°54′S 119°50′E / 0.900°S 119.833°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tengah |
Tanggal berdiri | 27 September 1978 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Hadianto Rasyid |
• Wakil Wali Kota | Reny Lamadjido |
• Sekretaris Daerah | Irmayanti Pettalolo |
Luas | |
• Total | 395,06 km2 (152,53 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 389.959 |
• Kepadatan | 990/km2 (2,600/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 80,05% Kristen 15,16% - Protestan 12,68% - Katolik 2,48% Hindu 2,42% Buddha 2,37%[3] |
• Bahasa | Indonesia, Kaili, Melayu Palu |
• IPM | 83,71 (2023) Sangat Tinggi[4] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 451 |
Pelat kendaraan | DN xxxx A*/I*/N*/V*/Y* |
Kode Kemendagri | 72.71 |
Kode SNI 7657:2023 | PAL |
DAU | Rp 709.876.943.000,- (2020)[5] |
Flora resmi | Banga |
Fauna resmi | Maleo |
Situs web | palukota |
Kota Palu adalah sebuah kota yang di tepi laut dan sekaligus Ibukota dari provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Palu merupakan kota yang terletak di Sulawesi Tengah, berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah barat dan utara, Kabupaten Sigi di sebelah selatan, dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah timur. Kota Palu dijuluki sebagai kota lima dimensi yang terdiri atas lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk. Letak Kota Palu dekat dengan garis khatulistiwa, dengan koordinatnya 0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Pada tahun 2021, penduduk Kota Palu berjumlah 372.113 jiwa, dengan kepadatan 942 jiwa/km2.[1]
Kota Palu terletak di Teluk Palu; awalnya merupakan kota pertanian kecil hingga terpilih menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Tengah yang baru dibentuk pada tahun 1953. Kota Palu terletak di Sesar Palu-Koro dan sering dilanda gempa bumi, dan pernah terkenal sesaat setelah dilanda gempa bumi 28 September tahun 2018, menewaskan setidaknya lebih dari 4.000 jiwa. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana, gempa bumi tahun 2018 menyebabkan "fenomena pencairan tanah yang terbesar di dunia". Sebagian besar infrastruktur kota hancur dan sebagian besar lahan menjadi tidak dapat dihuni, kota Palu kemudian dibangun kembali di tempat yang sama.
|title=
(bantuan)