Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta
  • Yogya
  • Jogja
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦑꦸꦠ꧀ꦧꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ
Bendera Kota Yogyakarta
Lambang resmi Kota Yogyakarta
Etimologi: Ayodhya + Karta
Julukan: 
  • Kota Perjuangan
  • Kota Gudeg
  • Kota Pelajar
  • Kota Budaya
Motto: 
ꦩꦁꦲꦪꦸꦲꦪꦸꦤꦶꦁꦧꦮꦤ
Memayu hayuning bawana
Memperindah keindahan dunia
Peta
Peta
Koordinat: 7°48′02″S 110°23′29″E / 7.80045677°S 110.39128023°E / -7.80045677; 110.39128023
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
Tanggal berdiri7 Juni 1947
Dasar hukumUU No. 17 Tahun 1947
Hari jadi7 Oktober 1756
PendiriSri Sultan Hamengkubuwana I
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kemantren: 14
  • Kelurahan: 45
Pemerintahan
 • Wali KotaSugeng Purwanto (Pj.)
 • Wakil Wali Kotalowong
 • Sekretaris DaerahAman Yuriadijaya
 • Ketua DPRDDanang Rudyatmoko
Luas
 • Total32,5 km2 (12,5 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
 • Total415.021
 • Kepadatan13,000/km2 (33,000/sq mi)
DemonimKawula Ngayogyakarta
Demografi
 • Agama
  • 83,71% Islam
  • 0,26% Buddha
  • 0,11% Hindu
  • 0,01% Lainnya[1]
 • BahasaBahasa Indonesia, Jawa
 • IPMKenaikan 88,61 (2023)
 sangat tinggi [2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3471 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 274
Pelat kendaraan
Kode Kemendagri34.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023YYK
DAURp 691.457.574.000,00 (2019)
Semboyan daerah"Berhati Nyaman"
("Bersih, Sehat, Indah, dan Nyaman")
Flora resmiKelapa gading[4]
Fauna resmiTekukur biasa[4]
Situs webwww.jogjakota.go.id


Kota Yogyakarta (bahasa Jawa: ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ, translit. Ngayogyakarta, pengucapan bahasa Jawa: [kuʈɔ ŋajogjɔˈkart̪ɔ], atau dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan nama Yogya atau Jogja) adalah ibu kota sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota ini adalah kota yang mempertahankan konsep tradisional dan budaya Jawa.

Salah satu kemantren di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara kurun tahun 1575–1640. Kini, Yogyakarta menjadi tempat tinggal dua penerus Mataram, yakni Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam, yang berada di Keraton Ngayogyakarta dan Pura Pakualaman.

  1. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL
  2. ^ "Indeks Pembangunan Manusia, 2022-2023". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 10 Oktober 2024. 
  3. ^ a b "Peraturan Walikota No. 25 Tahun 2010". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-10. Diakses tanggal 2022-11-10. 
  4. ^ a b Keputusan Wali Kotamadya Yogyakarta No. 2 Tahun 1998

Developed by StudentB