Kucumbu Tubuh Indahku | |
---|---|
Sutradara | Garin Nugroho |
Produser | Ifa Isfansyah |
Ditulis oleh | Garin Nugroho |
Pemeran | |
Sinematografer | Gay Hian Teoh |
Penyunting | Greg Arya |
Perusahaan produksi | Fourcolours Films Go-Studio |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 107 menit (21+) 106 menit (17+) |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Kucumbu Tubuh Indahku adalah film Indonesia tahun 2018 yang disutradarai dan ditulis oleh Garin Nugroho serta diproduseri oleh Ifa Isfansyah. Film ini mengisahkan penari Lengger yang menjadi gemblak seorang warok dalam tradisi klasik penari Reog. Alur film ini sendiri diilhami dari pengalaman hidup Rianto; Rianto sendiri juga turut serta berperan dalam film ini. Film ini diperankan oleh Muhammad Khan, Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Randy Pangalila, dan Endah Laras.
Film ini pertama kali ditayangkan di Festival Film Internasional Venesia ke-75 dan kemudian ditayangkan di Festival Tiga Benua Nantes. Di Indonesia, film ini pertama kali ditayangkan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada 13 Desember 2018. Film ini baru ditayangkan di bioskop pada 18 April 2019 bersama dua film Indonesia lainnya selepas diundurkan dari jadwal semula yaitu Maret 2019.
Selama penayangannya film ini tidak menemui kendala yang berarti persis sebagaimana yang diharapkan produser, tetapi enam hari kemudian terdapat dua petisi Change.org yang menentang penayangan film ini di bioskop karena dianggap bertentangan dengan budaya Indonesia. Buntutnya, film ini dilarang untuk ditayangkan di tujuh kota dan kabupaten dari lima provinsi; seperti Padang (Sumatera Barat), Palembang (Sumatera Selatan), Pekanbaru (Riau), Depok dan Garut (Jawa Barat), dan Pontianak dan Kubu Raya (Kalimantan Barat). Garin Nugroho bersama sutradara lainnya beserta organisasi tempat mereka bernaung, Indonesian Film Directors Club, menyatakan keprihatinan mereka atas pemboikotan yang terjadi yang dianggap sebagai penghakiman massa.
Film ini berjaya memenangkan dua dari tujuh nominasi Festival Film Tempo 2018.
Sedangkan dalam Festival Film Indonesia 2019 film ini berhasil meraih delapan penghargaan dari dua belas nominasi — termasuk Film Terbaik, dan mempersembahkan gelar Sutradara Terbaik pertama bagi sutradara Garin Nugroho.