Kurikulum


Kurikulum 52 minggu untuk sekolah kedokteran, yang menunjukkan mata kuliah untuk berbagai tingkatan

Dalam dunia pendidikan, curriculum (/kəˈrɪkjʊləm/; jamak:: curriculums atau curricula /kəˈrɪkjʊlə/) atau bahasa Indonesia: kurikulum adalah totalitas pengalaman siswa yang terjadi dalam suatu proses pendidikan.[1] Istilah ini sering kali merujuk secara khusus pada rangkaian pengajaran yang direncanakan, atau pada pandangan tentang pengalaman siswa dalam kaitannya dengan tujuan pengajaran pendidik atau sekolah. Kurikulum dapat menggabungkan interaksi yang direncanakan antara murid dengan konten instruksional, materi, sumber daya, dan proses untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pendidikan.[2] Kurikulum dibagi menjadi beberapa kategori: eksplisit, implisit (termasuk yang tersembunyi), yang dikecualikan, dan ekstrakurikuler.[3][4][5]

Kurikulum dapat distandarisasi secara ketat atau dapat mencakup otonomi instruktur atau peserta didik tingkat tinggi.[1] Banyak negara memiliki kurikulum nasional dalam pendidikan dasar dan pendidikan menengah, seperti Kurikulum Nasional di Inggris Raya.

Biro Pendidikan Internasional UNESCO memiliki misi utama untuk mempelajari kurikulum dan implementasinya di seluruh dunia.

  1. ^ a b Adams & Adams 2003, hlm. 33–34.
  2. ^ Adams, Kathy L.; Adams, Dale E. (2003). Urban Education: A Reference HandbookPerlu mendaftar (gratis). ABC-CLIO. hlm. 31–32. ISBN 9781576073629. 
  3. ^ Kelly, A. V. (2009). The curriculum: Theory and practice (pp. 1–55). Newbury Park, CA: Sage.
  4. ^ Dewey, J. (1902). The Child and the Curriculum (pp. 1–31). Chicago: The University of Chicago Press.
  5. ^ Braslavsky, C. (2003). The curriculum.

Developed by StudentB