Lambang Sumatera Barat, juga disebut Lambang Tuah Sakato[1] diadopsi pada tahun 1971 melalui Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 10 Tahun 1970.[2] Lambang ini berbentuk perisai segi lima, di dalamnya terdapat siluet Rumah Gadang dengan atap gonjongnya dan atap masjid tradisional Minangkabau yang bertingkat tiga, bintang di kemuncak, gelombang air laut, dan semboyan daerah Tuah Sakato.
Sumatera Barat adalah rumah dan kampung halaman bagi masyarakat Minangkabau yang membentuk mayoritas penduduk provinsi. Atap masjid dan bangunan Rumah Gadang sebagai tempat musyawarah melambangkan masyarakat yang teguh memegang agama dan adat. Pada puncak atap masjid, terdapat bintang yang mengambil simbol Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pancasila. Gelombang air laut melambangkan dinamika masyarakat. Semboyan Tuah Sakato bermakna kesepakatan untuk melaksanakan hasil musyawarah.