Lampu pendar atau lampu kalimantang (bahasa Inggris: fluorescent lamp) adalah salah satu jenis lampu lucutan gas yang menggunakan daya listrik untuk mengeksitasi uap raksa.[1] Uap raksa yang tereksitasi itu menghasilkan gelombang cahaya ultraungu yang pada gilirannya menyebabkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasatmata.[1] Lampu pendar mampu menghasilkan cahaya secara lebih efisien daripada lampu pijar.[2]
Lampu pendar dikenal dalam dua bentuk utama.[3] Yang pertama berbentuk tabung panjang atau yang umum dikenal dengan lampu TL (tubular lamp) atau lampu neon dan yang kedua berukuran lebih kecil dengan tabung ditekuk menyerupai spiral atau tabung-tabung lurus pendek tersambung di ujungnya, umum disebut dengan istilah lampu CFL (compact fluorescent lamp) atau sering juga disebut lampu hemat energi (LHE).[3]
Karena lampu pendar memiliki efisiensi lebih tinggi daripada lampu pijar, pemerintah Indonesia pernah mencanangkan program penggantian lampu pijar dengan lampu pendar secara gratis.[4] Namun seiring dengan kemajuan teknologi, efisiensi pencahayaan diode cahaya atau lebih dikenal dengan lampu LED mulai setara dengan efisiensi pencahayaan lampu pendar walaupun harus dalam kondisi tertentu.[5]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama megavolt.il
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama how-do-geeh.com