Bagian dari seri |
Alkitab |
---|
Kanon Alkitab dan kitab-kitabnya |
Tanakh (Taurat · Nevi'im · Ketuvim) Kanon Alkitab Kristen · Alkitab Ibrani Perjanjian Lama (PL) · Perjanjian Baru (PB) Deuterokanonika · Antilegomena Bab dan ayat dalam Alkitab Apokrifa: (Yahudi · PL · PB) |
Perkembangan dan Penulisan |
Terjemahan dan Naskah |
Taurat Samaria Gulungan Laut Mati Teks Masorah Targum · Pesyita Septuaginta · Vulgata Alkitab Goth · Vetus Latina Alkitab Luther · Alkitab Inggris · Alkitab Indonesia |
Studi |
Kode Alkitab Novum Testamentum Graece Hipotesis dokumen Kategori PB Konsistensi internal Arkeologi · Artefak |
Tafsir |
Hermeneutika · Pesyer · Midras · Pardes · Penafsiran alegori Alkitab · Literalisme · Nubuat · Homoseksualitas |
Daftar dan Garis besar topik |
Artefak · Nama · Tokoh |
Literalisme biblis atau biblisisme adalah istilah yang dipakai berbagai penulis dengan beragam makna untuk menyifatkan tafsir Alkitab. Istilah ini dapat berarti "berpatokan kepada huruf yang ada atau kepada makna harfiah",[1] sementara "harfiah" berarti "menurut huruf, kata demi kata, berdasarkan arti leksikal", bukan arti kiasan atau arti metaforis.[2]
Istilah ini juga mengacu kepada metode gramatis-historis, yakni salah satu teknik hermeneutis yang berusaha menyingkap makna suatu teks dengan tidak semata-mata mempertimbangkan kata-kata gramatisnya, tetapi mempertimbangkan pula aspek-aspek sintaksisnya, latar belakang kebudayaan dan kesejarahannya, serta ragam sastranya. Metode historis-gramatis menitikberatkan aspek referensial dari kata-kata di dalam suatu teks tanpa menafikan relevansi aspek-aspek kesastraan, ragam sastra, maupun majas-majas di dalam teks itu (misalnya majas perumpamaan, majas alegori, majas simile, dan majas metafora).[3] Metode ini tidak selamanya melahirkan kebulatan mufakat atas satu tafsir tunggal dari sebuah ayat. Pendekatan hermeneutis terhadap Alkitab ala Kristen fundamentalis dan injili ini dipakai secara luas di kalangan umat Kristen fundamentalis,[4] kontras dengan metode kritis-historis yang dipakai di kalangan Yahudi arus utama dan Kristen Protestan arus utama. Pihak-pihak yang mengaitkan literalisme biblis dengan metode gramatis-historis memakai istilah "leterisme" atau "hurufiyah" untuk menyifatkan tafsir Alkitab yang dilakukan secara "harfiah".[5]